Penampakan Pelaku Video Intip Bagian Dalam Rok Wanita, Setahun Meraup Untung Rp 100 Juta

Pelaku disebut-sebut meraup untung Rp 100 juta dari hasil penjualan video tak senonoh tersebut.

Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Lutfi
Tersangka penjual video ngintip bagian dalam rok wanita, Akbar M Permana. 

"Pertamanya hobi, enggak ada niatan untuk dijual apa apa, tadinya hanya begitu saja, enggak berani malah," ujar Akbar.

Namun saat memperlihatkan video wanita kepada temannya, kata Akbar, temannya menantangnya untuk merekam bagian bawah rok.

"Dipojok-pojokin gitu, coba ke bawah berani enggak. Ada tantangan, ya waktu itu iseng kecampur deg-degan dicoba," tuturnya.

Akbar mengaku, untuk melakukan aksinya mencari lokasi di warung karena warung berdesak-desakan. 

"Saya coba ternyata berhasil dengan cepat," katanya.

Dari saran temannya juga, ia mengaku, untuk menjual hasilnya itu.

"Saya coba dan praktikkan saya juga enggak tau biayanya, jadi ya dicoba dijual Rp 50 ribu dulu," ujar Akbar.

Mulai dari sana, hingga sebelum ditangkap polisi, selama sekitar 1 tahun  ia berhasil meraih keuntungan mencapai Rp 100 juta lebih, dari video ngintip yang dibuatnya.

Akbar mengaku, mengetahui apa yang ia lakukan melanggar hukum, namun ia terus melakukannya lantaran kebutuhan.

"Terus dilakukan lantaran kebutuhan ekonomi," ucapnya.

Tangkapan layar akun Twitter yang memperjualbelikan konten asusila. Pemilik akun diduga berdomisili di Bandung.
Tangkapan layar akun Twitter yang memperjualbelikan konten asusila. Pemilik akun diduga berdomisili di Bandung. (Tangkapan Layar Twitter)

Puluhan Orang Jadi Korban

Kapolresta Bandung, Kusworo Wibowo, mengatakan, untuk lokasi perbuatan bejat pria paruh baya itu, berpindah-pindah.

"Lokasinya berpindah pindah yang pasti  adalah ketika sedang berdesak-desakan," ujar Kusworo, saat konferesi pers di Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jumat (6/1/2022).

Kusworo menjelaskan, jadi tersangka memanfaatkan kondisi berdesak- desakan itu, memasukan handphone dengan kamera yang menyala diposisikan ke atas.

"Tersangka ikut berpura-pura desak-desakanan, kemudian ponselnya dimasukan dan dikeluarkan dengan cepat. Namun diedit menggunakan PC sehingga itu bisa slow motion, dan bisa ditonton anggota yang sudah berbayar di grup media sosialnya," kata Kusworo.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved