Beredar Video Keributan Bupati Pangandaran dengan Satu Warga, Ini Kata Bupati Jeje Wiradinata

Beredar video rekaman CCTV yang memperlihatkan adu mulut hingga terjadi Keributan antara Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata dengan satu warga.

Editor: dedy herdiana
tangkap layar video Cctv istimewa
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata dan saat berlangsungnya keributan dengan satu warga bernama Ujang Bendo 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNCIREBON.COM, PANGANDARAN - Beredar sebuah video rekaman CCTV yang memperlihatkan adu mulut hingga terjadi Keributan antara Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata dengan satu warga.

Hal tersebut terjadi saat menjelang malam pergantian tahun baru 2023 di sekitar warung remang-remang di blok Astana Buda, Desa Wonoharjo, Kecamatan/ Kabupaten Pangandaran, Sabtu (31/12/2022) pukul 22:59:33 WIB.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata dan saat berlangsungnya keributan dengan satu warga bernama Ujang Bendo
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata dan saat berlangsungnya keributan dengan satu warga bernama Ujang Bendo (tangkap layar video Cctv istimewa)

Dari video yang beredar, terlihat Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata memarahi hingga terjadi percekcokan dengan satu warga.

Percekcokan terjadi karena satu warga merobek stiker atau segel larangan warung remang-remang untuk beroperasi yang menempel di dinding warung tersebut.

Saat terjadi percekcokan, tak lama satu warga tersebut sempat terjadi adu jotos dengan satu rombongan yang ikut bersama Bupati Pangandaran.

Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata
Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata (TribunJabar.id/Andri M Dani)

Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata menyampaikan, kejadian tersebut terjadi saat Ia sidak ke warung remang-remang yang sudah disegel tutup.

"Sekitar jam 11 malam, saya sidak ke situ (satu kafe atau warung remang-remang), terus masuk ke kafe yang buka dan bermain musik. Saya katakan kan kalian ditutup, kan belum ada putusan pengadilan apa-apa," ujar Jeje kepada sejumlah wartawan di halaman rumah kediamannya di Pangandaran, Minggu (1/1/2023) siang.

Saat itu, mereka tidak bisa ngomong apa-apa. Kemudian sebagai pembinaan dan pembelajaran diambilah kendang dan juga organ musik.

"Terus, silahkan hari Senin (2/1/2023) nanti kamu ambil di kantor Pemda Pangandaran. Itu hanya untuk mendapatkan pembinaan pengawasan," katanya.

Baca juga: Seorang Wisatawan di Pangandaran Terkapar dan Harus Dibawa ke Rumah Sakit, Ini Sebabnya

Namun, begitu Ia mau sidak ke kafe atau warung remang-remang sebelahnya, melihat pintu segelnya sudah tersobek.

"Saya tanya ke pak Keman disitu, siapa yang menyobek segel larangan warung remang-remang? Katanya, yang nyobek Ujang Bendo," ucap Ia.

Menurutnya, satu warga yang bernama Ujang Bendo tersebut bukan pemilik kafe tapi tiba-tiba menyobek segel tersebut.

"Ini jeger (preman) atau apa yang membeking warung remang-remang itu. Kemudian setelah saya cari Ujang Bendo, saya bertanya sambil saya marah, Jang kenapa (segelnya) dibuka? Katanya saya sudah dapat putusan pengadilan. Tapi, keputusan pengadilan yang mana? Malah suruh saja tanya ke SatPol PP."

"Saya bilang oke, saya tidak mau berdebat itu, katakan saja putusan pengadilan itu benar tapi kan yang membuka segel itu bukan kamu tapi saya Pemerintah Daerah. Saat itu, saya pakai bahasa aing (bahasa preman) karena lagi ngambek," kata Jeje.

Baca juga: Wisata Pantai Pangandaran Mulai Menggeliat, Wisatawan Mulai Berdatangan Jelang Malam Tahun Baru 2023

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved