Jalur Pendakian Apuy Gunung Ciremai Majalengka Dibuka untuk Rayakan Tahun Baru, Segini Biayanya
Jalur pendakian Gunung Ciremai via Apuy di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat tetap buka saat malam tahun baru 2023.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA- Jalur pendakian Gunung Ciremai via Apuy di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat tetap buka saat malam tahun baru 2023.
Bagi pengunjung yang ingin menghabiskan akhir tahun di pegunungan pun, harus menyiapkan kebutuhan dan keperluan selama mendaki.
Koordinator Jalur Pendakian Apuy Gunung Ciremai, Toib Arga mengatakan, tidak ada pembatasan seperti saat pandemi Covid-19.
Baca juga: Sumber Air Hangat di Sungai Cingenge Majalengka Kaki Gunung Ciremai Dicicipi Warga, Rasanya Manis
"Tetap buka jalur pendakian via Apuy saat malam tahun baru 2023," ujar Toib saat ditemui di Basecamp Berod Jalur Pendakian Apuy di Desa Argamukti, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Kamis (29/12/2022).
Dia menyampaikan, para pendaki diharuskan menyiapkan dan mempersiapkan perlengkapan pendakian untuk kenyamanan masing-masing.

Sementara untuk jumlah pengunjung pendaki, pihak pengelola pendakian Apuy Gunung Ciremai memprediksi tak ada peningkatan jumlah pengunjung.
Hal itu berkaca dari libur natal kemarin, yang mana hanya berjumlah puluhan orang.
"Kami prediksi tidak ada peningkatan jumlah pengunjung, landai saja seperti ini ada puluhan."
"Itu berkaca dari libur natal kemarin jumlahnya hanya 60 orang, jauh dibanding sebelum masa Covid-19," ucapnya.
Masih kata Toib, bahwa hal itu disebabkan dengan adanya aturan baru yang mulai berlaku sejak tahun 2017 lalu.
Baca juga: Ini Rekomendasi Tempat Wisata Dekat Bandara Kertajati Majalengka, Ada Telaga, Situ hingga Air Terjun
Yang mana, pendaki tidak boleh melakukan perjalanan ke puncak pada malam hari.
"Sebelum ada aturan itu, setiap malam tahun baru itu ada 200-300 orang."
"Aturan itu berlaku karena beberapa alasan, seperti saat ini banyaknya pendaki pemula saat ini, lu resiko oksigen karena bakal berebut dengan pepohonan, lalu antisipasi banyaknya hewan hutan yang beraktivitas malam hari," jelas dia.
Kendati demikian, ia pun berharap, jumlah pengunjung gunung dengan ketinggian 3.078 MDPL itu kembali meningkat seperti tahun-tahun sebelumnya.