Jeritan Guru Honorer di Indramayu Perjuangkan Nasib, Turun ke Jalan, Gajinya Cuma Rp 100-300 Ribu

Walau sudah lulus, nyatanya 1.899 orang tetap tidak dapat haknya untuk masuk dalam formasi PPPK. Pemerintah daerah justru hanya mengangkat 280 formasi

Penulis: Handhika Rahman | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Ribuan guru honorer berunjuk rasa di Pendopo Indramayu, Kamis (1/12/2022). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Beragam perjuangan dilakukan ribuan guru honorer yang lulus passing grade passing grade (PG) tahun 2021 seleksi pegawai dengan perjanjian kerja (PPPK) di Kabupaten Indramayu.

Para guru honorer dari berbagai wilayah di Kabupaten Indramayu itu hendak meminta kejelasan nasib mereka.

Walau sudah lulus, nyatanya sebanyak 1.899 orang tetap tidak mendapat haknya untuk masuk dalam formasi PPPK.

Sambil menangis, ribuan guru honorer berunjuk rasa di Pendopo Indramayu, Kamis (1/12/2022).
Sambil menangis, ribuan guru honorer berunjuk rasa di Pendopo Indramayu, Kamis (1/12/2022). (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

Baca juga: Sambil Menangis, Ribuan Guru Honorer Lulus Passing Grade Minta Kejelasan Nasib di Pendopo Indramayu

Pemerintah daerah justru hanya mengangkat sebanyak 280 formasi baru untuk formasi guru.

Hal ini pula yang membuat ribuan guru honorer yang tergabung dalam Forum Guru Lulus Passing Grade (GLPG) P1 Indramayu melakukan aksi unjuk rasa di Pendopo Indramayu.

Mereka bahkan mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa di Jakarta apabila pemerintah daerah tidak dapat memenuhi tuntutan para guru.

"Kami akan ke Jakarta untuk memastikan kami akan diangkat atau tidak. Kami akan mengawal terus supaya kami ini ada kepastian," ujar Ketua Forum GLPG P1 Indramayu, Suharjo kepada Tribuncirebon.com, Kamis (1/12/2023).

Para guru honorer tersebut mengaku sudah sangat lelah. Mulai dari audiensi di gedung DPRD hingga harus turun ke jalanan sudah mereka lakukan untuk memperjuangkan nasib.

Mengingat, walau sudah menjadi guru selama puluhan tahun, gaji yang didapat rata-rata dikisaran Rp 100-300 ribu per bulan.

Kondisi guru honorer ini, kata Suharjo berbanding terbalik dengan kondisi ketersediaan guru di Kabupaten Indramayu.

Di wilayah Pantura Jabar tersebut, diketahui mengalami kekurangan sebanyak ribuan guru untuk tingkat SD dan SMP.

Namun, pengangkatan yang dilakukan pemerintah daerah hanya sebagian kecilnya saja.

"Data itu bukan dari kami, tapi dari berbagai sumber yang melakukan pendataan, Disdikbud juga mengakui jumlah kekurangan guru yang mencapai ribuan," ucap dia.

Dalam demo tersebut sedikitnya ada 4 poin yang dituntut para guru honorer di Indramayu:

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved