Padahal 40 Tahun 'Diam', Gunung Api Terbesar di Dunia, Mauna Loa Meletus, Muntahkan Lahar Panas
Gunung api aktif terbesar di dunia, Mauna Loa meletus dahsyat pada Senin (28/11/2022).
Penulis: Sartika Rizki Fadilah | Editor: dedy herdiana
TRIBUNCIREBON.COM - Kabar kurang menyenangkan datang dari Hawaii, Amerika Serikat.
Gunung api aktif terbesar di dunia, Mauna Loa meletus dahsyat pada Senin (28/11/2022).
Untuk pertama kalinya dalam 40 tahun, Mauna Loa kembali meletus.
Lembaga Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan Mauna Loa memuntahkan lahar panas dan abu vulkanik.
Tak lama dari kejadian tersebut, petugas darurat langsung bersiaga.
Aliran lahar masih banyak tertahan di kaldera besar di puncaknya, tetapi letusan ini dapat mengancam penduduk setempat jika kondisinya berubah.
Laporan terbaru USGS dilakukan pada Senin (28/11/2022) pukul 9.45 GMT, 15 menit setelah letusan Mauna Loa di Taman Nasional Gunung Api Hawaii.
USGS menambahkan, Mauna Loa sudah menunjukkan tanda-tanda meletus selama bertahun-tahun.
Letusan yang sedang berlangsung kali ini terlihat dari Kona, kota di pantai barat pulau utama Hawaii yang jaraknya sekitar 72 kilometer dari gunung berapi tersebut.

Baca juga: Tsunami Terjang Tonga Setelah Gunung Api Bawah Laut Erupsi, Warga Mengungsi ke Area Lebih Tinggi
“Lava masih keluar dari puncak dan meluap dari kaldera,” menurut situs web USGS, dikutip dari kantor berita AFP.
“Tidak ada ancaman terhadap daerah berpenduduk saat ini,” tambahnya seraya mendesak warga daerah meningkatkan kewaspadaan.
“Jika lubang letusan ber-pindah ke luar dindingnya, aliran lava dapat bergerak cepat menuruni lereng,” lanjut USGS.
Badan itu mengatakan, Observatorium Gunung Api Hawaii sedang berkonsultasi dengan personel manajemen darurat dan stafnya untuk melakukan pengintaian udara di atas Mauna Loa yang setinggi 4.168 meter sesegera mungkin.
Pihak berwenang Hawaii menyatakan, tidak ada perintah evakuasi, tetapi kawasan puncak dan beberapa jalan di daerah itu ditutup, kemudian dua tempat perlindungan dibuka sebagai tindakan pencegahan.
Peringatan hujan abu dikeluarkan mengikuti arah angin dari Mauna Loa, dengan akumulasi abu tipis diperkirakan menuju kapal-kapal di perairan laut di sepanjang tenggara Big Island Hawaii.
Robin George Andrews yang merupakan ilmuwan dan ahli vulkanologi menerangkan, ada ancaman lebih besar jika magma keluar dari zona keretakan di sepanjang lereng gunung Mauna Loa.
Meskipun belum ada bukti sedang terjadi di Mauna Loa, “fakta bahwa itu adalah gunung berbahaya yang belum pernah meletus sejak 1984 'jeda letusan terpanjang dalam catatan sejarahnya' adalah alasan kita semua harus mengawasinya,” tulis Andrews di Twitter.
Sebagai gunung berapi terbesar di Bumi berdasarkan volume, Mauna Loa yang namanya berarti “Gunung Panjang”, mencakup separuh Hawaii dan lebih besar dari gabungan pulau-pulau Hawaii lainnya.
Sisi bawah laut Mauna Loa memanjang berkilo-kilometer di bawah permukaan laut ke dasar laut.
Puncaknya sekitar 17 kilometer dari dasarnya, menurut USGS.
Dari data USGS, Mauna Loa adalah salah satu dari enam gunung berapi aktif di kepulauan Hawaii.
Gunung ini meletus 33 kali sejak 1843.
Letusan sebelumnya pada 1984 berlangsung selama 22 hari dan menghasilkan aliran lava sekitar tujuh kilometer dari Hilo, kota di timur laut yang dihuni sekitar 44.000 orang saat ini.
Baca berita Tribuncirebon.com lainnya di GoogleNews