Gempa Bumi Cianjur
Beralaskan Tikar dan Tenda Bocor, 50 Korban Gempa Cianjur Terpaksa Tidur di Atas Kuburan
Puluhan korban gempa Cianjur, Jawa Barat, tidur di atas kuburan di Kampung Cikaretgirang
Penulis: Sartika Rizki Fadilah | Editor: dedy herdiana
Ada posko utama yang didirikan di tengah perkampungan.
Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun sudah mulai terbiasa bermain bersama di depan kandang domba.
"Nyaman aja sih, sudah terbiasa, ini sudah mau masuk hari ketiga tinggal di kandang domba," ujar Kaisa (12) saat ditemui Tribun, Kamis (24/11/2022) sore.
Seorang warga lainnya Yoyoh (60) jadi juru masak.
Ia terlihat sibuk menggoreng tempe dan telur untuk keperluan makan malam pengungsi.
"Bantuan logistik ada tapi sudah menipis, beras juga ada tapi sudah menipis," ujar wanita paruh baya ini.
Yoyoh berharap situasi segera pulih hingga warga bisa kembali beraktivitas seperti semula.
Di hadapan Yoyoh ada beberapa pengungsi lainnya yang ikut membantu memasak.
Sebagian pengungsi lainnya duduk di pinggir kandang domba sambil memperhatikan goreng tempe yang sudah matang diangkat dari katel.
Kepulan uap nasi terlihat saat Yoyoh mengangkat penutup panci yang digunakan untuk menanak nasi.
Ketua RT 01, Adi Permana, mengatakan bahwa ia sudah membujuk warga untuk menempati tempat lain yang aman dan berupa lahan terbuka.
Namun bujukan Adi tak berhasil karena warga memilih kandang domba sebagai tempat pengungsian karena dinilai lebih dekat ke rumah mereka.
"Pemilik kandang mengizinkan saja asal warga betah, sebelumnya saya sudah membujuk mereka agar tidak tinggal di kandang domba," kata Adi.
Adi mengatakan bantuan distribusi logistik untuk keperluan pengungsi masih lancar dan dinilai cukup untuk warga.
"Alhamdulilah distribusi masih lancar, mudah-mudahan seterusnya seperti ini," katanya.
Suara domba bersahutan dan terdengar sudah biasa dan akrab di telinga pengungsi.
Selain domba di bagian timur terdapat juga seekor sapi.
Warga menyebut sejak gempa pertama hingga gempa susulan, kandang domba tak tergoyahkan oleh gempa.