Jeddah Dilanda Banjir

Jeddah Dilanda Banjir Besar, 2 Orang Meninggal Dunia, Mobil-mobil Terseret Air Bah

Kota Jeddah di Arab Saudi bagian barat dilanda banjir besar, sejumlah mobil terseret air bah, dua orang meninggal dunia

Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
Kolase/Twitter
Kota Jeddah di Arab Saudi bagian barat dilanda banjir besar sejak Kamis (24/11/2022). Setidaknya dua orang tewas ketika hujan lebat melanda Arab Saudi barat. 

TRIBUNCIREBON.COM, JEDDAH - Kota Jeddah di Arab Saudi bagian barat dilanda banjir besar sejak Kamis (24/11/2022). Setidaknya dua orang tewas ketika hujan lebat melanda Arab Saudi barat.

Kejadian itu juga memaksa pemerintah untuk menunda penerbangan dan sekolah tutup.

"Dua kematian telah dicatat sejauh ini, dan kami meminta semua orang untuk tidak keluar rumah kecuali jika diperlukan," kata pemerintah daerah Makkah di halaman Twitter-nya sebagaimana dikutip dari ArabNews.com

Jalan yang menghubungkan Jeddah dan Makkah ditutup pada Kamis setelah hujan mulai turun, kata Saudi Press Agency, meskipun kemudian dibuka kembali.

Saluran Al-Ekhbariya menunjukkan cuplikan para jemaah di Masjidil Haram di Mekkah mengitari Ka'bah di bawah hujan lebat.

Baca juga: Kamping Rawa Cina Cianjur Diterjang Banjir, Kemarin Dihajar Gempa

Di Jeddah, gambar yang diposting ke media sosial menunjukkan lalu lintas menggeram dan sebagian kendaraan terendam air.

Bandara Internasional King Abdulaziz kota mengatakan bahwa "karena kondisi cuaca, keberangkatan beberapa penerbangan telah ditunda" dan mendesak penumpang untuk menghubungi operator untuk jadwal terbaru.

SPA melaporkan sebelum fajar bahwa sekolah-sekolah di kota itu akan ditutup sementara karena hujan diperkirakan akan berlanjut sepanjang hari.

Sekolah juga ditutup di kota terdekat Rabigh dan Khulais “untuk menjaga keselamatan siswa laki-laki dan perempuan”, tambah SPA.

Pusat Meteorologi Nasional mencatat 179 mm curah hujan pada hari Kamis, jumlah tertinggi yang pernah diterima di kota tersebut.

Hujan turun dari jam 8 pagi sampai jam 2 siang. di selatan provinsi dalam hujan yang lebih deras dari yang terbesar sebelumnya, pada tahun 2009.

Kota Makkah mempekerjakan 11.800 pekerja lapangan untuk mempersiapkan musim hujan. Ini memiliki mesin dan peralatan untuk menghadapi kondisi yang diharapkan.

Bagian operasi dan pemeliharaan menilai kinerja saluran jaringan drainase air hujan di jalan utama dan samping, persimpangan dan alun-alun.

Ini menghilangkan sedimen yang dapat menghambat aliran air dalam sistem drainase, sesuai dengan rencana darurat.

Satuan tugas dan peralatan telah dikerahkan di seluruh Makkah, dengan sekitar 52 tangki air, masing-masing berkapasitas 194.000 galon, menghilangkan air banjir.

Sebanyak 146 mesin gali dan 89 truk serbaguna telah menangani dampak hujan dan membuang air dari jalan dan jalan.

 

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved