Kondisi Pasutri yang Tinggal Bersama 2 Anaknya di Rumah Gubug Reyot di Indramayu, Diketahui Lurah
Kondisi pasutri yang tinggal bersama dua anaknya yang masih kecil di rumah gubug di pusat kota Indramayu sudah diketahui pemerintah.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: dedy herdiana
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Kondisi pasutri yang tinggal bersama dua anaknya yang masih kecil di rumah gubug di Indramayu kota, sudah diketahui pemerintah.
Rumah gubug yang berlokasi di Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu itu diketahui milik Tomi (41), yang bekerja sebagai seorang pengamen.

Baca juga: Kisah Pasutri Hidup di Rumah Gubug Reyot Bersama 2 Anaknya yang Masih Kecil di Pusat Kota Indramayu
Rumah tersebut kondisinya sangat memprihatinkan dan tidak layak huni. Kondisinya reyot, nyaris roboh, dan kumuh.
Selain itu, rumah itu juga masih beralas tanah serta kondisi dinding rumah yang terbuat dari bilik bambu banyak yang bolong.

Ketua RT setempat, Sohibul mengatakan, perihal kondisi Tomi, pemerintah Kelurahan Paoman sudah mengetahuinya dan langsung melakukan kunjungan.
"Jadi dari pihak kelurahan sudah datang untuk melihat kondisi Tomi," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (6/11/2022).
Baca juga: Satu Rumah di Cidaun Cianjur Hanyut, Puluhan Rumah Lainnya Terdampak Banjir
Sohibul mengatakan, rencananya keluarga Tomi akan diajukan untuk mendapat program Rutilahu.
Tomi juga akan diajukan untuk bisa mendapat bantuan dari Baznas Indramayu.

"Cuma untuk realisasinya kami belum tau. Dan perkembangan pengajuan itu juga kami belum tau," ujar dia.
Adapun saat kunjungan tersebut, kata Sohibul, pihak kelurahan juga memberikan bantuan berupa sembako serta perlengkapan sekolah untuk anak Tomi.
Baca juga: Tebing Setinggi 50 Meter Longsor di Caringin Garut, Sebuah Rumah Nyaris Tertimbun
"Selain itu ada juga uang hasil swadaya masyarakat, ya lumayan bisa untuk memenuhi kebutuhan Tomi beberapa hari," kata dia.
Sebagai ketua RT, Sohibul sangat berharap, program Rutilahu yang diajukan pihak kelurahan dapat segera terealisasi agar Tomi dan keluarganya dapat tinggal di rumah yang layak huni.