Petani Kangkung Asal Majalengka Bikin Gua dan Patung Langsung Gegerkan Media Sosial

Baru-baru ini media sosial khususnya di warga Majalengka heboh dengan adanya kabar seorang wanita yang tinggal di gua bawah pemakaman desa

Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Nuryana (50), seorang petani kangkung di Desa Majasari, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka menunjukkan patung di dalam Gua Tiang Nganjung di komplek pemakaman desa setempat yang dibuatnya sendiri menggunakan cangkul. Gua itu viral lantaran disebutkan bahwa baik Nuryana maupun istrinya bernama Tuti tinggal di gua tersebut. 

"Tapi kalau hujan besar, saya masuk gua biar lebih aman," ucapnya.

Diakuinya juga, bahwa ia kerap ketiduran saat berada di gua.

Hal itu yang membuatnya masih bertanya-tanya dengan kondisi yang terjadi.

"Gak tahu kenapa ya, memang kadang, ketika di dalam suka ketiduran gitu. Nyaman soalnya," jelas dia.

Nuryana menjelaskan, bahwa keberadaan gua yang dinamakan Gua Tiang Nganjung itu sudah ada sejak 7 tahun lalu.

Ia mengaku, gua tersebut dibuatnya seorang diri menggunakan cangkul.

Pria yang berprofesi sebagai petani kangkung itu beralasan, bahwa tujuan membuat gua tersebut, yakni ingin mendulang daya tarik masyarakat untuk datang ke komplek pemakaman tersebut.

"Ya itu tadi, biar orang-orang yang datang ke sini bisa lihat ada gua."

"Selain itu, yang belum pernah datang, jadi daya tarik orang untuk datang ke sini," katanya.

Lebih jauh bapak dua anak ini mengatakan, bahwa selain membuat gua, ia juga membuat 5 patung berwujud binatang dan sosok menyerupai orang.

Diketahui, binatang yang dimaksud, yaitu macan dan seorang buyut di desa setempat.

"Soalnya dari dulu memang tempatnya ini banyak untuk dibuat berdoa, jadi saya yang di sini sebagai petani kangkung itu iseng buat gua ini."

"Atas gua ini makam, selain itu ada patung-patung. Jadi saya buat gua ini di atasnya makam."

"Panjang goa sekitar 5 meter, lebar 1 meter dengan tinggi bervariasi dari 50 sentimeter sampai 1,5 meter yang berada di dalam goa," ujar Nuryana.

Nuryana menambahkan, bahwa gua yang dibuatnya kurang lebih dua bulan itu, selain dimanfaatkan jadi tempat singgah, ia kerap salat di dalam gua tersebut.

Menurutnya, siapa pun yang masuk ke gua tersebut harus salawat dan mengucapkan salam.

"Gua ini dibuat kecil dari depan, kalau di dalam bisa berdiri. Tujuannya, biar kalau yang masuk agar membungkuk yang artinya patuh ke setiap ajaran Allah SWT," ucapnya.

 

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved