Dalam Sehari, 4 Bencana Alam Terjadi di Majalengka Akibat Cuaca Ekstrem

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka mencatat dalam waktu sehari ada 14 bencana alam di wilayahnya akibat cuaca ekstrem.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Pohon tumbang terjadi di Jalan Raya Majalengka-Talaga, tepatnya di Desa Cimeong, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka, Senin (24/10/2022). Akibat peristiwa itu, seorang pemotor tewas seketika akibat tertimpa pohon yang tumbang. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka mencatat dalam waktu sehari ada 14 bencana alam di wilayahnya akibat cuaca ekstrem.

Kasi Kedaruratan BPBD Majalengka, Rezza Permana mengatakan, bencana alam yang terjadi akibat cuaca ekstrem di antaranya adalah longsor, pohon tumbang, maupun angin kencang.

Baca juga: Tebing 15 Meter di Sindangpanji Majalengka Longsor, Satu Keluarga Terpaksa Mengungsi

Bahkan, peristiwa pohon tumbang memakan korban jiwa sebanyak satu orang.

"Dari 14 bencana kemarin yang tercatat sampai malam hari, hanya ada satu korban meninggal saat peristiwa pohon tumbang di Desa Cimeong, Banjaran.

"Sisanya di Cikijing dan Banjaran yang terdampak rumah akibat material longsor. Sisanya Alhamdulillah hanya mengancam rumah di sekitarnya," ujar Rezza kepada Tribun, Selasa (25/10/2022).

Rezza merinci, selain terjadi di jalan raya Nasional tersebut, pohon tumbang juga terjadi di tiga titik lainnya.

Yakni di Desa Kedungkencana Kecamatan Ligung, Desa Banjaran Kecamatan Banjaran dan di Desa Cibulan, Kecamatan Lemahsugih.

Baca juga: Pohon Tumbang Timpa Pengendara Motor Hingga Tewas di Majalengka, Korban Pakai Motor Pelat Nomor Bali

"Sementara kejadian angin kencang terjadi di dua titik, yaitu di Desa Cipasung Lemahsugih dan Desa Kedungkencana Ligung."

"Sedangkan longsor terjadi di 7 titik, di Kecamatan Lemahsugih, Cikijing, Talaga," ucapnya.

Rezza menjelaskan, banyaknya peristiwa tersebut disebabkan hujan deras disertai angin kencang yang terjadi selama hampir 6 jam.

Ia mengimbau agar masyarakat dapat tetap waspada, apalagi saat terjadi hujan deras.

Sebab, potensi adanya potensi bencana sangat mungkin terjadi.

"Jadi kami meminta kepada masyarakat agar tetap waspada, terutama jika hujan intensitas tinggi terjadi," jelas dia.

 

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved