Pohon Tumbang di Majalengka
Pohon Tumbang Timpa Pengendara Motor Hingga Tewas di Majalengka, Korban Pakai Motor Pelat Nomor Bali
Peristiwa ini terjadi pada siang tadi. Korban yang tengah mengendarai motor tiba-tiba tertimpa pohon tumbang.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Seorang pemotor bernama Maman Sudirman (41) tewas seusai tertimpa pohon saat sedang melintas di Jalan Raya Majalengka-Talaga, tepatnya di Desa Cimeong, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Majalengka, Senin (24/10/2022) sore.
Menurut keterangan Sekretaris Desa Cimeong, Rizal Ridwan, musibah tewasnya pemotor tersebut terjadi sekitar pukul 14.15 WIB.
Ketika itu hujan deras disertai angin kencang melanda kawasan tersebut.
Korban melintas dari arah Majalengka menuju Talaga dengan mengendarai sepeda motornya.
Korban menggunakan sepeda motor dengan nomor polisi DK 3508 DS.
Ketika korban melintas, tiba-tiba tertimpa pohon berdiameter kurang lebih 40 sentimeter yang ada di sebelah selatan.
Korban yang diketahui berasal dari Desa Ubung, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar itu pun tewas seketika.
"Informasi yang diterima meskipun KTP berasal dari Bali, yang bersangkutan ternyata tinggal di Desa Heuleut, Kecamatan Leuwimunding, Majalengka."
“Kami di desa mendapat informasi dari pengguna jalan yang kebetulan melintas, menyebutkan ada pohon tumbang dan orang tertimpa."
"Kami segera ke sana dan mengevakuasi korban ke Puskesmas Banjaran,” ucapnya.
Berdasarkan keterangan dokter kepada Rizal, bahwa korban tewas akibat patah leher yang diduga tertimpa pohon.
“Waktu itu helm korban langsung dibuka dan dokter mengatakan lehernya patah, dugaan kuat tertimpa batang pohon,” jelas dia.
Dia mengatakan, pihaknya segera menghubungi nomor kontak yang ada di telepon milik korban guna pihak keluarga mengetahui peristiwa tersebut.
Dari sana, nomor yang dituju langsung menjawab bahwa Maman adalah keluarganya dan kini korban tinggal di Desa Heuleut, leuwimunding, sedangkan di KTP beralamat di Bali.
Disampaikan Rizal, di wilayahnya hujan deras sudah terjadi sejak pukul 13.30 WIB.
Saat korban tewas pun, sambung dia, hujan masih sangat deras demikian juga dengan angin masih cukup kencang.
"Di lokasi tewasnya korban, sering terjadi pohon tumbang dan tanah longsor, karena di bagian utara jalan terdapat tebing yang cukup curam yang pada saat musim penghujan kerap terjadi longsor menutupi ruas jalan raya."
"Sedangkan di bagian selatan jalan tebing curam ke dan terdapat sungai yang dua tahun lalu terdapat titik longsor yang hingga kini belum diperbaiki," katanya.
Kasi Kedaruratan BPBD Majalengka, Rezza Permana mengatakan, akibat peristiwa tersebut jalan dari dua arah sempat mengalami kemacetan.
Hal itu dikarenakan pohon yang tumbang melintang di tengah jalan.
"Ya, tadi sempat macet, karena pohon melintang di tengah jalan. Tapi Alhamdulillah sekarang sudah bisa dilalui kendaraan, batang-batang pohon sudah dipinggirkan," ujar Rezza.
Baca juga: Kampung Mati di Majalengka Ternyata Masih Dihuni Padahal Rawan Bencana, Ini Alasan Warga