Curhatan Sopir Angkot saat Bandung Selatan Dikepung Banjir: Mobil Mogok, Penumpang Tak Dapat
Ketika Bandung Selatan dikepung banjir, sejumlah sopir angkot (angkutan kota) pun langsung merana.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahamad Mauludi
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG- Ketika Bandung Selatan dikepung banjir, sejumlah sopir angkot (angkutan kota) pun langsung merana.
Bagaimana tidak, untuk di satu titik saja yakni di Jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Minggu (23/10/2022), genangan airnya langsung menyulitkan para pengendara, terutama para sopir angkot.

Baca juga: Bandung Selatan Kembali Dikepung Banjir, Jalan Banyak yang Tergenang Bikin Kendaraan Mogok
Siang ini memang di jalan tersebut masih bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dan roda empat, tapi hanya kendaraan tertentu.
Sebab tak sedikit kendaraan roda dua dan roda empat, yang melintasi kenangan air di Jalan Raya Dayeuhkolot, mengalami mati mesin atau mogok.
Tak sedikit, kendaraan roda empat jenis sedan, minibus, dan angkot mati mesin atau mogok, saat memaksakan untuk melintasi genangan air tersebut.
Bagi para sopir angkot, saat banjir terjadi, bukan hanya perjalanan terhambat, tapi juga kehilangan pendapatannya, hingga rugi. Ditengah sulitnya mencari penumpang, ditambah sulitnya melitasi jalan yang tergenang banjir dengan resiko mogok.

Baca juga: Diguyur Hujan Sejak Kemarin, Sejumlah Kecamatan di Kabupaten Bandung Terendam Banjir
Seperti halnya Bambang (55), di tengah sulitnya mencari muatan, ia terpaksa, menurunkan muatannya karena mobilnya mogok saat melintasi banjir di depan Pasar Dayeuhkolot tersebut.
Saat itu di dalam angkot yang dikendarai Bambang, ada sekitar 6 penumpang. Saat melintasi banjir tersebut, angkotnya mogok.
Bambang berusaha, memperbaiki kendaraannya yang mogok, penumpang belum diturunkan.
Namun setelah beberapa menit, sekitar 10-15 menit, Bambang memperbaikiny, dan tak kunjung hidup. Akhirnya, memutuskan untuk menurunkan penumpangnya.
"Mau bagaimana lagi, ini mogok, saat lewat situ (banjir)," ujar Bambang, saat memperbaiki angkotnya, setelah menurunkan penumpangnya.
Baca juga: Garut Dikepung Banjir dan Longsor, Viral Stasiun Leles Tergenang Tak Bisa Dilalui Kereta Api
Bambang mengatakan, kalau banjir, makin sulit cari muatan, jika dibandingkan hari-hari biasa.
"Hari-hari biasa saja sulit muatan, ada kalanya hanya pas-pasan apalagi seperti ini," kata Bambang.
Bambang menjelaskan, kini penumpang angkot memang menurun drastis, jika dibanding dulu, kalau ditambah banjir, ya lebih repot bisa rugi.