Tragedi Kanjuruhan

Kondisi Memilukan Korban Tragedi Kanjuruhan, Selamat Tapi Hilang Ingatan, Mata Masih Merah

Meski selamat dari maut, sejumlah korban Tragedi Kanjuruhan kini kondisinya memilukan.

Via Tribunnews
ILUSTRASI: kondisi Cahayu Nur Dewata (kiri) dan Raffi Atha Dziaulhamdi (kanan). Para Korban Tragedi Kanjuruhan. 

"Saya tidak ingat," kecap Cahayu, saat awak media mencoba menanyakan kondisi Cahayu saat di Stadion Kanjuruhan.

Dari keterangan ibunya, Nurul Aini, Cahayu ditemukan tergeletak di tribun 12 Stadion Kanjuruhan setelah pertandingan Arema vs Persebaya.

Cahayu, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Wava Husada untuk menjalani perawatan.

Dengan kondisi yang kacau balau pada saat itu, Cahayu kemudian dirujuk ke RSUD Kanjuruhan untuk menjalani perawatan intensif.

Cahayu pun tak sadarkan diri selama tiga hari, dan sempat berteriak histeris setelah sadar dan melihat banyak orang di sekelilingnya.

"Yang menemukan posisi Cahayu ini anak pertama saya di Wava. Karena di sana tak segera mendapatkan pertolongan, kemudian dibawanya ke RSUD Kanjuruhan," ucapnya.

ILUSTRASI: kondisi Cahayu Nur Dewata (kiri) dan Raffi Atha Dziaulhamdi (kanan). Para Korban Tragedi Kanjuruhan.
ILUSTRASI: kondisi Cahayu Nur Dewata (kiri) dan Raffi Atha Dziaulhamdi (kanan). Para Korban Tragedi Kanjuruhan. (Via Tribunnews)

2. Kelopak mata memerah

Saat menjalani perawatan di RSUD Kanjuruhan, kondisi Cahayu lemas, dan kelopak matanya berwarna merah.

Dari hasil diagnosa dokter, Cahayu mengalami pendarahan di otak, yang menyebabkan gegar otak ringan.

Hal ini yang menyebabkan, Cahayu kehilangan ingatan, dalam beberapa waktu terakhir.

"Saat di rumah sakit itu, kalau lihat orang banyak selalu berteriak ketakutan. Kadang juga melamun dan berbicara sendiri,"

"Yang dia ingat, adalah ingatan dirinya saat kecil, saat masih SD. Tapi yang kemarin-kemarin ini dia sudah lupa, seperti keputus-putus," ujarnya.

Cahayu Nur Dewata (kiri) dan Raffi Atha Dziaulhamdi (kanan). Para Korban Tragedi Kanjuruhan.
Kini, kondisi Cahayu masih nampak lemas. Kelopak matanya berwarna merah, akibat terkena gas air mata.

Tangan kanannya tak bisa digerakkan. Dia hanya bisa bermain ponsel untuk mengingat-ingat kembali kenangannya saat Tragedi Kanjuruhan.

"Baru kemarin ini saya pegangi ponselnya, setelah saya melihat kondisinya semakin membaik. Ya Alhamdulillah, setelah melihat ponselnya, perlahan-lahan, dia mulai ingat," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved