Kue Cimplo Selalu Muncul Saat Ritual Rebo Wekasan Bulan Safar di Kuningan

Kue Cimplo, salah satu panganan khas yang mudah ditemukan di daerah Kuningan, dikenal dengan acara sakral Rabu Wekasan atau Pamungkas y

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Machmud Mubarok
Istimewa/Nining
Kue Cimplo selalu hadir saat Rabu Wekasan yaitu hari Rabu terakhir di bulan Safar di Kuningan. 

"Untuk bahan baku itu tepung, tape singkong yang dibuatkan adonan. Nah, dalam proses siap saji. Kue Cimplo ada yang dihasilkan dengan cara dikukus atau di panggang seperti saat membuat kue Serabi," katanya.

Nining mengatakan, proses pembuatan Kue Cimplo ini harus memiliki hitungan tepat untuk menakar saat membuat adonan atau campurannya.

"Kalau saya buat, takaran itu tidak memiliki hitungan pasti. Tapi kirata ( kira - kira rata) dan selalu mencicipi rasa saat membuat adonan. Pokoknya, dalam membuat kue apapun itu harus tenang dan sabar, dan lebih bagus punya rumus takarannya sendiri," katanya.

Rabu Wekasan

Pelaksanaan Rabu Wekasan ini melibatkan banyak warga lingkungan sekitar.  Kemudian dalam kegiatan keagamaan itu tidak lepas dari doa bersama dan sebelumnya dilakukan pelaksanaan solat sunah.

"Kalau doa bersama itu ada, dan tidak lupa kebiasaan dalam acara Rabu Wekasan. Kami suka melaksanakan sAlat sunah pada umumnya. Tadi, kami sAlat sunah Dhuha, Salat Sunah Hajat dan Salat Sunah Bulan Safar," katanya.

Pelaksanaan ibadah tadi, kata Nining mengemuka bahwa ini sebagai bentuk pencegahan terhadap penurunan keimanan dalam menyakinkan terhadap agama Islam.

"Kami lakukan ibadah untuk mempertebal iman dan keyakinan saja. Terbukti dengan ibadah bareng, itu nilai sosial lingkungan sangat terasa dan satu sama lain bisa menikmati hidangan tersaji usai ibadah tadi," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved