Bangunan Eks SD di Panjalin Kidul Majalengka Akhirnya Dirobohkan, Ternyata Kerap Dipakai Buat Mesum
Bangunan eks Sekolah Dasar (SD) Negeri Panjalin Kidul 1 di Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka akhirnya dirobohkan kerap dipakai tempat mesum
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Machmud Mubarok
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Bangunan eks Sekolah Dasar (SD) Negeri Panjalin Kidul 1 di Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka akhirnya dirobohkan.
Bangunan sekolah yang berada tepat di sebelah Pasar Prapatan itu sebelumnya kerap diresahkan warga.
Pasalnya, bangunan tersebut kerap dijadikan tempat asusila (mesum) oleh orang yang tak bertanggung jawab.
Kepala Desa Panjalin Kidul, Dudung Abdulah Yasin mengatakan, pembongkaran eks bangunan SD itu dilakukan pada Minggu lalu oleh dinas terkait.
Baca juga: Pria Ini Simpan 14 Foto Gadis Muda Tanpa Busana, Lalu Paksa Korban Berbuat Tak Senonoh
Pihaknya menyambut baik, karena sebelumnya selalu disalahgunakan oleh warga untuk berbuat yang tak senonoh.
"Ya benar, bangunan yang kemarin-kemarin selalu dibuat mesum oleh sebagian warga anak muda, kini telah diratakan dengan tanah," ujar Dudung kepada Tribun, Selasa (20/9/2022).
Menurutnya, setelah diratakan, lahan eks bangunan SD tersebut akan dimanfaatkan para pedagang untuk memperluas lapak dagangannya.
Di mana, para pedagang pun terganggu dengan kehadiran bangunan yang telah kumuh tersebut.
"Insyaallah akan dimanfaatkan pedagang untuk berdagang, karena banyak keluhan juga dari para pedagang bahwa bangunan ini kesannya kumuh dan tak enak dipandang," ucapnya.
Ketua RW setempat, Suherman (43) juga mengaku bersyukur akhirnya keinginan warga agar bangunan tersebut dibongkar terlaksana.
Pihaknya selama ini kerap memergoki adanya pasangan muda-mudi asyik nongkrong di bangunan yang kini tak terawat tersebut.
Di sana, pasangan muda-mudi itu justru melakukan perbuatan tak seharusnya dilakukan di tempat umum.
"Iya, Alhamdulillah sekarang kelihatan rapih dan bersih. Dulu ya pernah lihat ada orang yang berbuat mesum di sini, itu kan meresahkan masyarakat sekitar," jelas Suherman.
Tak hanya itu, ia juga kerap menemukan alat kontrasepsi di bangunan SD yang sudah ditinggalkan selama kurang lebih 5 tahun itu.