Imbas Bantu Hacker Bjorka, Kini MAH Pemuda Madiun Jadi Tersangka dan Wajib Lapor

Atas aksinya tersebut, MAH kini ditetapkan sebagai tersangka dan wajib lapor ke polisi.

Istimewa
Kolase sosok pemuda Madiun dan Bjorka 

TRIBUNCIREBON.COM - MAH, pemuda asal Madiun, Jawa Timur sampai saat ini tengah menjadi sorotan.

Bagaimana tidak, berdasarkan keterangan Polri, MAH selama ini ternyata membantu Hacker Bjorka.

Atas aksinya tersebut, MAH kini ditetapkan sebagai tersangka dan wajib lapor ke polisi.

Diketahui, MAH dalam kesehariannya bekerja sebagai pedagang es.

Ia ditetapkan sebagai tersangka lantaran turut membantu Bjorka dengan menebarkan unggahan sang hacker.

Pemuda Madiun berinisial MAH ini, menjelaskan awal mula kenal sosok Bjorka pada awal September 2022.

Baca juga: MAH Malah Semringah Usai Jadi Tersangka Kasus Bjorka, Ternyata Diberi Hadiah Oleh Polisi

MAH juga menyebut, dirinya sempat menyukai atau ngefans kepada Bjorka hingga mengakui keterlibatannya dalam menyediakan kanal Telegram.

"Saya kan itu lihat, Bjorka bagus nih, ada suka, nge-fans, tapi nggak terlalu banget. Terus coba-coba linknya," katanya, dikutip dari saluran YouTub Kompas TV.

MAH mengatakan, Bjorka akan memberikan imbalan 100 dollar bagi seseorang yang mengelola grup Telegramnya.

"Yang pegang channel ini, saya bayar saya kasih 100 dollar (pengumuman dari Bjorka)."

"Terus saya chat, saya yang pegang channel-nya," ungkap MAH.

Lebih lanjut, MAH menyatakan, dirinya telah membuat tiga unggahan ke kanal tersebut.

"Coba posting satu, besoknya lagi post lagi. Saya tiga kali saja, yang tiga awal," ucapnya.

Kini, atas perbuatannya, MAH ditetapkan sebagai tersangka setelah bantu Bjorka menyediakan channel Telegram.

Namun, MAH tidak ditahan, melainkan wajib lapor ke Polres Madium seminggu dua kali.

"Saya dilepasin kayak gini, masih diawasi, masih wajib lapor ke Polres Madiun. masih dipantau lewat HP juga. Wajib lapor satu minggu dua kali, hari Senin sama Kamis," ucapnya.

Tak hanya itu, MAH juga menceritakan, ada dua handphone yang saat ini diamankan polisi sebagai barang bukti.

Pertama adalah handphone merk Xiaomi dan kedua adalah handphone merk Realme.

"HP saya yang pertama (Xiaomi Redmi Note 10 Pro) dibeli seharga Rp 5 juta oleh orang yang mengaku dari Korem," kata MAH, Sabtu (17/9/2022).

MAH pun memberikan ponselnya, karena sang pembeli mengatakan transaksi tersebut dilakukan demi keamanan MAH.

Setelah itu, uangnya ia belikan handphone Realme seharga Rp 3,9 juta.

"Yang Realme ini juga diamankan (Polisi) sama 1 sim card saya," ucap MAH.

MAH pun sempat protes kepada pihak kepolisian agar HP nya dikembalikan.

Sebab, handphone tersebut merupakan barang berharganya.

MAH pun bersyukur, kini HPnya diganti oleh kepolisian dan dapat kembali beraktivitas normal.

Baca juga: Imbas Data Negara Diretas, KPK Berharap Bjorka Tak Curi Data Lembaga Antikorupsi

MAH Pemuda Asal Madiun Berhasil Ngobrol Langsung dengan Hacker Bjorka

Nama Hacker Bjorka sampai saat ini masih menjadi pusat perbincangan hangat publik.

Setelah berhasil membocorkan dokumen negara hingga data pribadi sejumlah pejabat negara dan para menteri, Bjorka lantas berhasil menggegerkan masyarakat Indonesia.

Meski Polri sudah berhasil menetapkan tersangka berinisial MAH (21) yang disebut-sebut membantu Hacker Bjorka, namun sampai saat ini identitas Bjorka yang sebenarnya belum terungkap.

Diketahui, MAH, pemuda asal Madiun, Jawa Timur belum lama ini memberikan pengakuan terkait Hacker Bjorka.

Sebelumnya, mencuat kabar jika MAH ditangkap lantaran diduga membantu Hacker Bjorka membuat grup telegram.

Atas aksinya tersebut, kini MAH telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian.

"Jadi timsus telah melakukan beberapa upaya dan berhasil melakukan mengamankan, tersangka inisial MAH," kata Juru Bicara Divisi Humas Polri, Kombes Ade Yaya Suryana kepada wartawan, Jumat (16/9/2022) dikutip dari Trbunnews.com.

Yaya menuturkan, tersangka MAH diduga berperan membuat grup telegram dengan nama Bjorkanism.

Dia menuturkan, bahwa channel itu diduga mengunggah seputar informasi terkait Bjorka.

"Adapun peran tersangka merupakan bagian dari kelompok Bjorka yang berperan sebagai penyedia channel telegram dengan nama channel Bjorkanism.

Selanjutnya, channel telegram tersebut digunakan untuk mengupload informasi yang berada pada breadshet," ungkapnya.

Bersamaan dengan hal itu, MAH sempat berkomunikasi dengan Bjorka saat transaksi jual beli channel Telegram Bjorkanism.

Saat itu sang hacker berminat untuk membeli channel Telegram Bjorkanism milik MAH dengan harga 100 dolar.

"Percakapannya di Telegram, menggunakan bahasa Inggris," kata MAH dikutip dari Suryamalang.com.

Diketahui, MAH merupakan warga Dusun Mawatsari, Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun.

Pemuda asal Madiun tersebut mengaku tidak pandai berbahasa inggris.

Adapun selama bekomunikasi, dirinya dengan Bjorka menggunakan teknologi alih bahasa di handphone miliknya.

"Cukup menggunakan translater kan bisa," lanjutnya.

MAH sendiri awalnya tidak menyangka kalau ada yang tertarik dan mau membeli channel nya tersebut.

"Hokinya lagi yang beli orangnya (Bjorka) langsung," lanjutnya.

Sang hacker pun langsung meminta dompet digital milik MAH untuk mengirim bitcoin senilai 100 dolar sebagai pembayaran kepemilikan channel Telegram 'Bjorkanism'.

"Setelah pembayaran itu, channel nya bukan lagi milik saya," jelas MAH.

Walaupun pernah berkomuniasi secara langsung, MAH mengaku tidak mengetahui dan kenal dengan sosok Bjorka.

"Kalau dugaan saya (Bjorka) ada di luar negeri," jelas MAH.

MAH lantas mengungkapkap jika dirinya mengaku sama sekali tidak mahir dalam hal codir maupun peretasan.

"Saya tidak punya kemampuan hack, laptop saja tidak punya," terang MAH.

Ia mengaku hanya memiliki satu barang elekronik berupa handphone yang sering digunakannya.

 

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved