INNALILLAHI, Dr Pindi Setiawan, Dosen FSRD ITB Penemu Lukisan Cap Tangan Tertua Meninggal Dunia

Innalilahi wainna ilaihi rajiun, Dr Pindi Setiawan bin Primadi Tabrani, dosen FSRD ITB penemu lukisan cap tangan manusia purba tertua, meninggal dunia

Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
Facebook
Dr Pindi Setiawan bin Primadi Tabrani, dosen FSRD ITB penemu lukisan cap tangan manusia purba tertua, meninggal dunia di RS Harapan Kita Jakarta, Jumat (9/9/2022) pagi. 

TRIBUNCIREBON.COM - Innalilahi wainna ilaihi rajiun, Dr Pindi Setiawan bin Primadi Tabrani, dosen FSRD ITB penemu lukisan cap tangan manusia purba tertua, meninggal dunia di RS Harapan Kita Jakarta, Jumat (9/9/2022) sekitar pukul 09.59 WIB.

Informasi mengenai meninggalnya Pindi Setiawan ini berasal dari Luna Setiati, adik Pindi, yang beredar di grup WA Jabar History.

"Telah berpulang ke rahmatullaah,

PINDI SETIAWAN bin Primadi Tabrani

Dosen FSRD ITB,
SR ITB angkatan 85.

Jumat, 9 September 2022,
di RS Harapan Kita Jakarta
Sekira pukul 09.59 wib

Allohummaghfirlahu warhamhu wa afihi wa fu anhu

Selamat jalan Kak Pindi.. pindijones.. penjelajah gua dan situs" purbakala...

Info lainnya kita tunggu kabar dari keluarga.

Dr Pindi Setiawan_3
Dr Pindi Setiawan bin Primadi Tabrani, dosen FSRD ITB penemu lukisan cap tangan manusia purba tertua, meninggal dunia di RS Harapan Kita Jakarta, Jumat (9/9/2022) pagi.

Update info dari Luna Setiati , adik kak Pindi :
- saat ini jenazah akan dimandikan
- setelah jumatan diberangkatkan ke Bandung
- langsung menuju Mesjid Salman ITB
- dan setelah sholat jenazah, diberangkatkan ke TPU Cibarunay, Sarijadi (insyaa Allah sekitar pukul 15-16).". 

Baca juga: SOSOK Prof dr MT Zen, Guru Besar Geofisika ITB, Fasih 5 Bahasa Asing, Meninggal Dunia Hari Ini

Rencananya jenazah Pindi Setiawan akan disalatkan di Masjid Salman ITB dan dimakamkan di TPU Cibarunay, Sarijadi, pada Jumat sore.

Pindi Setiawan dikenal sebagai dosen penjelajah gua dan situs purbakala. Dialah peneliti yang menemukan lukisan cap tangan manusia purba tertua di dinding gua di pegunungan karst Sangkulirang, Mangkalihat, Kalimantan Timur. 

Dilansir dari situs itb.ac.id, lukisan cap tangan tersebut berhasil diidentifikasi oleh tim peniliti ITB, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) dan Universitas Griffith Australia. Hasil penemuan tersebut juga telah dipublikasikan di jurnal Nature edisi November 2018, dengan penulis Pindi Setiawan dari ITB, Maxime Aubert dari Universitas Graffith, dan Adhi Agus Octaviana dari Puslit Arkenas. 

Diwawancara Humas ITB belum lama ini, Pindi menceritakan perjalanan penelitian yang telah ia lakukan. Penelitian lukisan cap tangan tersebut sebetulnya sudah dilakukan sejak 1995. Sampai 2014, gambar yang telah ditemukan di lokasi tersebut berjumlah 2.000 gambar. Konsentrasinya dalam penelitian tersebut adalah meneliti gambar cap tangan.

"Kalimantan dulunya tidak dikenal memiliki gambar pra sejarah. Cap tangan adalah salah satu indikasi utama gambar yang tua. Lukisan gua tersebut diprediksi berusia 40.000 ribu tahun sampai 35.000 tahun. Awalnya ada informasi yang sampai kepada saya, baru sejak 1995 itulah nyaris setiap tahun saya bersama tim peneliti lain survei ke gua-gua mencari cap tangan," katanya.

Lukisan Cap Tangan
Lukisan cap tangan manusia purba tertua di dinding gua di pegunungan karst Sangkulirang, Mangkalihat, Kalimantan Timur, yang ditemukan dosen FSRC ITB, Dr Pindi Setiawan dan tim Riset.
Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved