Harga BBM
Bukan Rp 7.650, Ini Kisaran Harga BBM Pertalite Tanpa Subsidi Versi Jokowi
Jokowi dan beberapa menteri pun membeberkan harga Pertalite sesuai nilai keekonomiannya jika tanpa subsidi.
Penulis: Sartika Rizki Fadilah | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Menurutnya, tidak ada negara lain yang berani memberikan subsidi sebesar yang dilakukan Indonesia.
2. Harga Pertalite versi Airlangga
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto turut mengungkapkan harga asli Pertalite jika tanpa subsidi pemerintah.
Namun, angka yang diungkapkan Airlangga berbeda dengan menurut Jokowi, yakni sebesar Rp 13.150 per liter.
Selain Pertalite, Airlangga juga membeberkan bahwa harga jual BBM jenis Pertamax di SPBU Pertamina saat ini masih jauh di bawah harga aslinya.
Saat ini, Pertamax memiliki harga eceran Rp 12.500 per liter dari harga keekonomiannya, yaitu Rp 15.150 per liter.
"Harga keekonomian Pertamax Rp 15.150 per liter, namun kita masih memberikan harga eceran Rp 12.500 per liter," tuturnya dalam konferensi pers, seperti diberitakan KompasTV.
Ia pun mengklaim, harga bensin di Indonesia masih lebih rendah ketimbang sejumlah negara Asia Tenggara lain.
3. Harga Pertalite versi Sri Mulyani
Berbeda lagi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang menyebut bahwa harga Pertalite seharusnya Rp 14.450 per liter berdasarkan harga keekonomiannya.
Namun, SPBU Pertamina masih menjual BBM RON 90 ini dengan harga jauh di bawahnya, yaitu Rp 7.650 per liter.
"Harga Pertalite sekarang ini, rakyat setiap liternya mendapatkan subsidi 53 persen atau Rp 6.800 setiap liter yang dibeli," ujar Sri Mulyani.
Angka tersebut ia dapat dengan mengasumsikan harga Indonesian Crude Price (ICP) sebesar 105 dollar AS per barel dan nilai tukar rupiah Rp 14.700 per dollar AS.
Sementara itu, harga jual Solar dan Pertamax juga dinilai masih jauh dibanding harga keekonomiannya.
Sri Mulyani mengungkapkan, harga Solar saat ini sebesar Rp 5.150 per liter, sedangkan harga aslinya sudah mencapai Rp 13.950 per liter.