Harga BBM
Bukan Rp 7.650, Ini Kisaran Harga BBM Pertalite Tanpa Subsidi Versi Jokowi
Jokowi dan beberapa menteri pun membeberkan harga Pertalite sesuai nilai keekonomiannya jika tanpa subsidi.
Penulis: Sartika Rizki Fadilah | Editor: Mutiara Suci Erlanti
TRIBUNCIREBON.COM - Kabar harga BBM Subsidi naik sampai saat ini masih menjadi sorotan publik.
Pun dengan pemerintah sampai sekarang masih menggodok sekaligus membahas terkait kemungkinan jika BBM Subsidi benar-benar dipastikan naik.
Seperti yang diketahui, beberapa waktu lalu, publik dikejutkan dengan kabar terkait sinyal-sinyal BBM Subsidi akan naik.
Sinyal-sinyal harga BBM Subsidi naik tersebut juga di sampaikan oleh sejumlah menteri Jokowi.
Kini, baik Presiden Jokowi maupun para menteri saat ini tengah menggodok perihal BBM Subsidi.
Dikutip dari Kompas.com di tengah tingginya harga minyak dunia, pemerintah berupaya memastikan ketersediaan BBM subsidi untuk masyarakat.
Namun, tingginya konsumsi turut menambah beban anggaran subsidi BBM yang kian membengkak.
Terkait hal ini, Presiden Jokowi dan beberapa menteri pun membeberkan harga Pertalite sesuai nilai keekonomiannya jika tanpa subsidi. Lantas, berapa harga Pertalite tanpa subsidi?
Baca juga: Tak Mau Beratkan APBN, Sri Mulyani Bingung Cari Dana BBM Subsidi: Nambah dari Mana?
1. Harga Pertalite versi Jokowi
Presiden Jokowi mengungkapkan, harga murni BBM RON 90 Pertalite adalah Rp 17.100 per liter.
Namun berkat subsidi pemerintah, masyarakat bisa menikmati Pertalite seharga Rp 7.650 per liter.
Pernyataan tersebut Jokowi sampaikan saat memberi sambutan dalam acara Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) di Sentul Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/8/2022).
"Coba di negara kita bayangkan, kalau Pertalite naik 7.650 harga sekarang ini kemudian naik menjadi, harga yang benar adalah 17.100, demonya berapa bulan?" tanya Jokowi, dikutip dari KompasTV.
"Naik 10 persen saja demonya saya ingat, naik 10 persen saja demonya dulu 3 bulan. Kalau naik sampai 100 persen lebih, demonya akan berapa bulan?" imbuhnya.
Lebih lanjut, pemerintah sudah mengeluarkan anggaran subsidi tak sedikit, mencapai Rp 502 triliun.