Kasus Brigadir J
Susno Duadji Komentari Isi Surat Ferdy Sambo Usai Resmi Dipecat dari Polri: Hanya Mohon Maaf?
Menanggapi surat tulisan tangan sang mantan Kadiv Propam Polri, Komjen Pol (Purn) Susno Duadji mengurai komentar.
TRIBUNCIREBON.COM - Mantan Kabareskrim Komjen Pol (Purn) Susno Duadji kritisi isi surat Ferdy Sambo.
Seperti diketahui FErdy Sambo bacakan surat tulisan tangan seusai resmi dipecat dari institusi Polri.
Surat dengan torehan tinta hitam itu berisikan permintaan maaf dengan nama dan tanda tangan Ferdy Sambo.
Menanggapi surat tulisan tangan sang mantan Kadiv Propam Polri, Komjen Pol (Purn) Susno Duadji mengurai komentar.
Mantan Kabareskrim Polri itu menyoroti hal aneh di dalam surat yang konon ditulis Ferdy Sambo tersebut.
Diwartakan sebelumnya, Ferdy Sambo, tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat ( Brigadir J) tengah menjalani sidang kode etik pada hari ini, Kamis (25/8/2022).
Baca juga: Dipenjara Gara-gara Ikuti Perintah Keji Ferdy Sambo, Bharada E Kini Jadi Penentu Nasib Sang Jenderal
Sejak pagi sekira pukul 09.25 Wib, Ferdy Sambo telah hadir di gedung TNCC, Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Sebelum melaksanakan sidang kode etik yang berlangsung tertutup, Ferdy Sambo dikabarkan telah melayangkan surat pengunduran diri.
Baca juga: Ferdy Sambo Murung Usai Resmi Dipecat dari Polri, Berdiri Tegap Dikawal Anggota Provost dan Brimob
Hal tersebut diungkap langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Diakui sang jenderal bintang empat, Ferdy Sambo telah mengajukan surat pengunduran diri.
"Ya, ada suratnya. Tapi tentunya kan dihitung apakah itu bisa diproses atau tidak," kata Jenderal Listyo Sigit Prabowo dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com.
Tak lama berselang dari kabar tersebut, beredar luas di linimasa sebuah surat yang bernama dan bertanda tangan Ferdy Sambo.
Dalam surat tersebut, sosok yang disebutkan adalah Ferdy Sambo menyatakan permintaan maafnya.
Baca juga: Karir Hancur, Ferdy Sambo Resmi Dipecat dari Polri, Bacakan Surat Permohonan Maaf, Ini Isinya
Berikut adalah isi lengkap surat tulisan tangan diduga Ferdy Sambo :
Jakarta, 22 Agustus 2022
Perihal: Permohonan maaf kepada senior dan rekan perwira tinggi perwira menengah perwira pertama dan rekan Bintara
Rekan dan senior yang saya hormati
Dengan niat yang murni, saya ingin menyampaikan rasa penyesalan dan permohonan maaf yang mendalam atas dampak yang muncul secara langsung pada jabatan yang senior dan rekan-rekan jalankan dalam institusi Polri atas perbuatan saya yang telah saya lakukan
Saya meminta maaf kepada para senior dan rekan-rekan semua yang secara langsung merasakan akibatnya. Saya mohon permintaan maaf saya dapat diterima dan saya menyatakan siap untuk menjalankan setiap konsekuensi sesuai hukum yang berlaku
Saya juga siap menerima tanggung jawab dan menanggung seluruh akibat hukum yang dilimpahkan kepada senior rekan-rekan yang terdampak
Semoga kiranya rasa penyesalan dan permohonan maaf ini dapat diterima dengan terbuka dan saya siap-siap menjalani proses hukum ini dengan baik sehingga segera mendapatkan keputusan yang membawa rasa keadilan bagi semua pihak
Terima kasih semoga tuhan senantiasa melindungi kita semua
Hormat saya
Ferdy Sambo SH,MH
Inspektur Jenderal Polisi
Baca juga: Keluarga Susno Duadji dapat Ancaman Polisi Liar, Diduga karena Terlalu Vokal dalam Kasus Sambo
Tanggapan Susno Duadji

Surat pengunduran diri yang kabarnya ditulis tangan sendiri oleh Ferdy Sambo itu sontak menyita perhatian khalayak.
Pun dengan Susno Duadji yang turut melayangkan tanggapan usai membaca surat dari dalang pembunuhan berencana Brigadir J itu.
Merasa heran, Susno Duadji mengaku tak melihat kalimat Ferdy Sambo hendak mengundurkan diri dalam surat yang beredar tersebut.
"Di situ belum terdengar kalimat dia minta mundur ya, hanya permohonan maaf, enggak ada itu pengajuan pengunduran diri," kata Susno Duadji dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Youtube TV One News, Kamis (25/8/2022).
Tamtama
Lebih lanjut, Susno Duadji pun menyoroti hal aneh lainnya, yakni terkait permintaan maaf.
Menyebut hampir semua jabatan di kepolisian dalam suratnya, Ferdy Sambo nyatanya lupa menuliskan satu jabatan, yaitu tamtama.
Padahal diungkap Susno Duadji, jabatan terendah di kepolisian itu adalah milik Bharada E, penembak Brigadir J yang disuruh dan diperintahkan oleh Ferdy Sambo.
"Minta maaf kepada senior, perwira tinggi, perwira menengah, bintara. Malah karena diperinci begitu, tidak ada (minta maaf) pada tamtama. Padahal Bharada E kan tamtama," imbuh Susno Duadji.
Kendati demikian, Susno mengapresiasi niatan Ferdy Sambo yang hendak bertanggung jawab atas kasus pembunuhan Brigadir J.
"Irjen Ferdy Sambo menuliskan akan bertanggung jawab. Apa yang bisa diartikan ?" tanya presenter.
"Kalau bertanggung jawab ya bagus, berarti dia bertanggung jawab secara hukum. Apapun yang diputuskan oleh peraturan perundang-undangan. Baik itu melalui kode etik atau mahkamah peradilan pidana, dia akan terima. Nah itu bagus, dia menunjukkan kesatria," ungkap Susno Duadji.
"Mudah-mudahan apa yang ditulis ini terbukti dengan apa yang dilaksanakan kemudian. Mari kita tunggu saja, wait and see, berarti pak Sambo telah menyadari semua ini," sambungnya.(*)
Baca juga: Susno Duadji Akui Adanya Kerajaan Ferdy Sambo di Tubuh Polri, Sebut Miliki Kekuasaan Besar