Keraton di Cirebon

Mengenal Sosok Panglima Keraton di Cirebon yang Punya Teman Setia Seekor Katak

hiasan sosok sang pangliima yang disebut Paksi Naga Jalma ini memiliki kekuatan mistis dan dipercaya jika terdengar bunyi krincing-krincing, konon ...

Editor: dedy herdiana
Kemdikbud
Kelir kayu berbentuk segi empat berhiaskan Paksi Naga Jalma tersandar di dinding Museum Gedung Pusaka Keraton Kanoman. 

TRIBUNCIREBON.COM - Satu di antara banyak keunikan koleksi yang ada di keraton- keraton di Cirebon adalah adanya kelir kayu yang berhiaskan sosok panglima bersama teman setianya, seekor katak.

Disebutkan hiasan sosok sang pangliima yang disebut Paksi Naga Jalma ini memiliki kekuatan mistis dan dipercaya jika terdengar bunyi krincing-krincing, konon makhluk itu sedang mengawasi.

Kelir kayu berbentuk segi empat ini tersandar di dinding Museum Gedung Pusaka Keraton Kanoman.

Baca juga: Menengok Gelaran Tradisi Ritual Panjang Jimat di Keraton Kanoman Saat Masih Pandemi Covid-19

Kini, dilansir Tribuncirebon.com dari Kemdikbud, beberapa bagian kayunya sudah keropos terkena tetesan air hujan karena atap bangunan yang bocor. Untuk diketahui laporan Kemdibud ini diposting pada 12 April 2018.

Meski kusam, keindahan ukiran pada kelir ini menunjukkan kegarangan sosok sang tokoh yang digambarkan.

Kelir kayu berbentuk segi empat berhiaskan Paksi Naga Jalma tersandar di dinding Museum Gedung Pusaka Keraton Kanoman.
Kelir kayu berbentuk segi empat berhiaskan Paksi Naga Jalma tersandar di dinding Museum Gedung Pusaka Keraton Kanoman. (Kemdikbud)

Kelir kayu berukir ini berasal dari masa Sultan Kanoman I, Pangeran Badridin Kartawijaya (1677 – 1703).

Kelir kayu ini berukuran 79,5 cm x 235,5 cm, berfungsi sebagai pembatas ruang.

Baca juga: Mengenal Sosok Pendiri Keraton Kasepuhan versi Juru Bicara Makam Kramat Talun Pangeran Cakrabuwana 

Makam Mbah Kuwu Sangkan Cirebon atau Raden Mas Walangsungsang di Kabupaten Cirebon, Selasa (6/6/2017).
Makam Mbah Kuwu Sangkan Cirebon atau Raden Mas Walangsungsang di Kabupaten Cirebon, Selasa (6/6/2017). (Tribun Jabar/Zelphi)

Dihias dengan ukiran terawangan seorang tokoh yang digambarkan dalam posisi berdiri.

Dilihat dari atribut yang dikenakan menunjukkan bahwa tokoh tersebut seorang bangsawan.

Tokoh bangsawan ini digambarkan berkepala burung, berbadan manusia tapi bersisik.

Ciri-ciri ketokohan dari sosok ini disebut sebagai bagsawan karena terlihat menggunakan hiasan kepala, kelat bahu, gelang tangan dan kaki.

Pada latar belakang dipahatkan motif sulur, daun dan bunga.

Tokoh digambarkan memakai ikat pinggang berhias batu permata, kedua tangan di depan perut menggenggam tombak pendek.

Di dekat kaki tokoh dipahatkan seekor katak.

Tokoh yang tergambar di kelir kayu ini dikenal dengan sebutan Paksi Naga Jalma.

Sultan Kanoman I mempercayai dan menghormati makhluk-makhluk mistis.

Paksi Naga Jalma dipercaya berkedudukan sebagai panglima yang bertugas menjaga pintu.

Katak yang berada di dekat kaki Paksi Naga Jalma merupakan pendamping setianya yang selalu mengikuti.

Jika terdengar bunyi mistis “krincing-krincing” dipercaya bahwa makhluk tersebut sedang mengawasi. (*)

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved