Hari Kemerdekaan
SERU Lomba Makan Tahu Sumedang dengan 17 Rawit, 8 Lontong dan 45 Tahu Sumedang harus Dihabiskan
LOmba makan Tahu Sumedanf peserta wajib menghabiskan 17 cabai rawit, 8 lontong, dan 45 tahu Sumedang.
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNCIREBON.COM, SUMEDANG - Lomba makan kerupuk adalah jenis lomba yang melekat dengan momentum kemeriahan HUT Kemerdekaan RI.
Namun, kali ini ada yang berbeda di Sumedang.
Puluhan pegawai Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sumedang mengikuti lomba makan Tahu Sumedang, Selasa (16/8/2022).
Tahu Sumedang adalah kudapan berbahan dasar kacang kedelai.
Berbeda dengan tahu pada umumnya, tahu sumedang bertekstur lebih renyah dan tengahnya sedikit kopong.
Warna Tahu Sumedang cenderung coklat dengan rasa yang gurih ketika disantap.
Lomba makan tahu di halaman Kantor Disperindag Kabupaten Sumedang, Selasa, ditujukan agar selain memberi warna baru pada jenis lomba Agustusan, juga mengenalkan tahu Sumedang ke khalayak lebih luas.
"Biar tahu lebih dikenal, biar banyak orang lebih tahu soal tahu dan kota tahu," kata Kadisperindag Sumedang, Hari Santosa di sela-sela acara lomba.
Hari mengatakan, format tahu dalam lomba disesuaikan dengan tanggal Kemerdekaan RI.
Baca juga: Lomba Lukis di Taman Cimanuk Meriahkan Semarak Peringatan HUT Ke-77 Ri di Indramayu
Yakni, peserta wajib menghabiskan 17 cabai rawit, 8 lontong, dan 45 tahu Sumedang.
Lomba makan tahu diikuti secara antusias oleh Pegawai Disperindag.
Saat lomba, mereka mengenakan kaos seragam berwarna merah.
Mereka bersuka cita dalam lomba, bahkan sambil teriak-teriak kegirangan saat cabai, lontong, dan tahu berhasil dihabiskan.
"Habis! habis!" teriak orang-orang dari salah satu meja sambil mereka mengangkat daun bekas bungkus lontong dan piring kosong.
Tahu Sumedang yang semula menggunung di atas piring pun sama ludesnya.
Baca juga: Meriahkan HUT ke-77 RI, Polisi di Majalengka Gelar Lomba Balap Karung hingga Tarik Tambang
Teriakan habis itu juga menjadi pertanda juara. Kelompok "Bidang Koperasi" memenangkan lomba makan itu.
"Saya enggak ada persiapan apapun, tapi untuk menang lomba ini, kami makan dilegleg (tanpa dikunyah)," kata Muhammad Syukur, pegawai Diskoperindag Bidang Koperasi.
Syukur mengatakan di rumahnya dia memang sempat sarapan dulu, tiga buah lontong, secangkir kopi, dan segelas teh. Tapi, ketika di kantor harus ikut lomba makan, dia mengaku sangat siap dan tidak merasa kekenyangan.
"Cengek (cabai rawit)-nya kurang," katanya, diiringi teman-temannya yang terus-terusan berteriak kegirangan.
