Polisi Tembak Polisi

Bukan Uang, Ternyata Bharada E Sempat Diiming-imingi Pakai Ini Untuk Tembak Brigadir J

Pengakuan Bharada E seolah menjadi titik terang soal kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J.

(TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN /// Tribunjambi.com/Aryo Tondang)
Bharada E (kiri) Samuel Hutabarat ayah Brigadir J (kanan). 

TRIBUNCIREBON.COM- Pengakuan Bharada E seolah menjadi titik terang soal kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J.

Bharada E sudah mengungkap sejumlah fakta terbaru soal kematian Brigadir J.

Bharada E bahkan disebut bukan pelaku tunggal yang menyebabkan Brigadir J meninggal dunia.

Bahkan, Bharada E juga sudah mengaku tak ada tembak menembak antara dirinya dengan Brigadir J.

Muhammad Burhanuddin, pengacara Bharada E menyebut proyektil peluru yang ditemukan di TKP hanyalah alibi semata dari atasan. 

Baca juga: Pengakuan Bharada E Terbaru, Tanpa Tembak Menembak, Perintah Atasan hingga Ferdy Sambo Diduga di TKP

Bharada E bahkan mengaku senjata Brigadir Yosua diambil oleh atasannya, lalu ditembakkan ke jari kanan korban dan tembok.

"Jadi senjata almarhum yang tewas itu dipakai untuk tembak jari kanan itu, bukan saling baku tembak," ungkap Burhanuddin saat dikonfirmasi, Senin (8/8/2022) dikutip dari Wartakotalive.com.

Tembakan ke beberapa dinding rumah Irjen Ferdy Sambo dilakukan supaya ada kesan terjadi baku tembak di sana.

Di sisi lain, Burhanuddin juga menyebut Bharada E menembak Brigadir J karena perintah atasannya.

Kala itu, lanjut Burhanuddin, Bharada E ada di bawah tekanan sehingga mau tak mau menuruti perintah atasan.

"Iya, dia disuruh nembak, perintah atasannya, di bawah tekanan juga, 'tembak, tembak, tembak'," ungkap Burhanuddin.

Baca juga: Tembak, Tembak, Bharada E Orang Pertama yang Menembak Brigadir J, Lalu Pelaku Lain

Terungkap yang dilakukan Bharada E setelah menembak Brigadir J.

Bharada E rupanya langsung keluar rumah, sehingga tak tahu apa yang terjadi selanjutnya setelah itu.

Burhanuddin memastikan kliennya tidak ikut menganiaya Brigadir Yosua sebelum menembak dan setelah tewas.

Bharada E juga tidak melihat proses membersihkan darah di lokasi kejadian, dan ambulans datang mengevakuasi jenazah Brigadir Yosua.

Bharada E diimingi-imingi apa untuk menembak Brigadir J?

Pengacara Bharada E, Deolipa Yumara menyebut kliennya sempat mendapatkan iming-iming dari atasannya dalam kasus penembakan Brigadir J.

Namun iming-iming yang dimaksud Deolipa Yumara bukan berupa uang.

Sekedar informasi, Bharada E ramai disebut menerima uang demi menjalakan 'skenario' yang telah dibuat atasannya.

Dugaan tersebut pertama kali diungkap oleh pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjutak.

Deolipa Yumara dengan tegas membantah Bharada E menerima uang.

"Tidak pernah ada aliran uang dalam keterangan Bharada E," ucap Deolipa saat menjadi narasumber di CNN, pada Minggu (7/8/2022)..

Deolipa kemudian menyinggung soal bujukan-bujukan halus yang didapat oleh Bharada E.

"Bujuk-bujuk ada, tapi tidak ada aliran uang," kata Deolipa.

Hingga saat ini, bujukan atau iming-iming atasan Bharada E tersebut masih menjadi misteri.

Terkait tudingan Bharada E menerima uang, Deolipa mengaku siap apabila PPATK melakukan penyelidikan terhadap kliennya.

"Sangat siap sekali, boleh silakan ditrack," imbuhnya.

Pemakaman Brigadir J (kiri) dan Brigadir J bersama Irjen Ferdy Sambo (kanan)
Pemakaman Brigadir J (kiri) dan Brigadir J bersama Irjen Ferdy Sambo (kanan) ((TribunJambi.com Aryo Tondang/Istimewa))

Bharada E plong

Setelah blak-blakan menceritakan tabir gelap di balik kematian Brigadir J, Bharada E kini menjadi plong dan tak lagi tertekan.

Bharada E juga sempat mengirimkan surat kepada keluarga Brigadir J di Jambi.

Tak cuma menulis surat, Deolipa juga menyebut Bharada E menitipkan pesannya untuk keluarga Brigadir J.

"Beliau minta maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga Brigadir J," ucap Deolipa saat menjadi narasumber di Metro TV, pada Minggu (7/8/2022).

Dengan nada tegas, Deolipa kemudian membacakan surat Bharada E.

Di awal suratnya, Bharada E mengucapkan belangsukawa atas kepergian Brigadir J kepada ayah, ibu, dan adiknya, Reza Hutabarat.

"Saya Bharada E mengucapkan turut berbela sungkawa atas kejadian ini," kata Deolipa sambil memegang surat yang ditulis Bharada E.

"Buat Bapak, Ibu, dan Reza,"

"Sekali lagi saya turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya," imbuhnya.

Bharada E berharap Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan kekuatan kepada ibu, ayah, dan adik Brigadir J.

Bharada E kembali menyebut-nyebut nama Reza.

Sekedar informasi, Brigadir J memang sangat dekat dengan Reza sesama hidupnya.

"Tuhan Yesus selalu mengungatkan Bapak, Ibu, Bang Reza," kata Deolipa.

"7 Agustus 2022, pukul 01:24 WIB pagi," imbuhnya.

Deolipa kemudian menyebut surat tersebut mungkin akan ia kirimkan kepada keluarga Brigadir J.

"Surat ini bisa kita kirimkan kepada keluarga," imbuhnya.

Tak cuma kepada keluarga Brigadir J, Bharada E rupanya juga meminta maaf kepada keluarganya di Manado.

"Iya tentunya beliau juga meminta maaf ke keluarganya," kata Deolipa.

"Ini memang bukan kehendak beliau, dia enggak ada motif apa-apa dalam kejadian ini," imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com \

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved