Voice of Baceprot

Voice of Baceprot Manggung di Kopenhagen Denmark Malam Ini, Sebelum Tampil di Wacken Open Air Jerman

Band metal trio hijaber asal Garut, Voice of Baceprot atau VOB, kembali mengguncang panggung musik Eropa, khususnya di Kopenhagen

Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
Instagram/indonesiaincopenhagen
Band metal trio hijaber asal Garut, Voice of Baceprot atau VOB, kembali mengguncang panggung musik Eropa, khususnya di Kopenhagen, Denmark, Selasa (2/8/2022) malam ini.  

Band metal tiga perempuan berhijab dari Garut, Jawa Barat, Indonesia itu berkeliling di 4 negara mulai 28 November 2021.

Keempat negara itu adalah Belanda, Belgia, Prancis dan Swiss.

Voice of Baceprot atau VoB memulai tur di Patronaat, Harleem, Belanda. Seharusnya setelah Harleem, mereka manggung di Nijmegen. Namun pentas batal karena kondisi Covid-19. 

VoB melanjutkan tur ke Groningen dengan tampil di Vera Club, secara terbatas untuk para staf, pada 1 Desember 2021.

Dari Belanda, VoB pindah ke Belgia dan main di Le Boutanique Brussel, Belgia pada 2 Desember.

Sukses tampil di Le Boutanigque, Voice of Baceprot menyeberang ke Prancis dan tampil di sebuah festival musik keras di Trans Musicales di Rennes, Prancis, 4 Desember 2021.

Penampilan Voice of Baceprot di Rennes ini benar-benar bikin pecah penonton festival. Selain memainkan lagu-lagu band idola mereka, Enter Sandman dari Metallica dan Kiling in The Name dari Rage Against The Machine, Voice of Baceprot pun memainkan part instrumental pentatonik Sunda.

Dari Rennes Prancis, Voice of Baceprot kembali ke Belgia untuk tampil di L'Entrepot Arlon. Selanjutnya balik lagi ke Prancis tampil di Montbeliard. 9 Desember 2021.

Terakhir VoB tampil di LeRez Usine - Post Tenebras Rock, Jenewa, Swiss pada 10 Desember 2021. 

Seperti pentas sebelumnya, Voice of Baceprot membuka penampilan dengan lagu sendiri, "School Revolution".

Lalu mengalirlah lagu-lagu cadas lainnya, seperti Enemy of Earth is You dan lagu kojo God Allow Me Please To Play Music.

Di panggung terakhir ini, Voice of Baceprot kembali memainkan musik instumental dengan nada-nada pentatonik Sunda.

Di penampilan terakhir ini pun Voice of Baceprot mengenakan kostum yang sama dengan yang mereka pakai saat membuka Tur di Patronaat Harleem.

Voice of Baceprot, band metal tiga perempuan berhijab asal Garut, Jawa Barat, Indonesia, melanjutkan tur mereka ke Montlbeliard, Prancis, 9 Desember 2021. Penampilan mereka di Atelier des Môles - Salle rock merupakan pentas kedua terakhir sebelum menutup Fight Believe Dream European Tour 2021 di Swiss.

Sebelumnya Voice of Baceprot ( VoB ) kembali ke Belgia untuk tampil di L'entreport Arlon. Dari sana, mereka kembali ke Prancis menuju Montbeliard.

Tiba di Montbeliard, Voice of Baceprot disambut hujan salju. Tentu saja kesempatan langka bagi anak-anak Garut dari negeri tropis itu dimanfaatkan untuk bermain salju sebelum tampil di Atelier des Moles-Salle rock.

Dari tayangan di akun YouTube Iman Abdurahman, Voice of Baceprot mengenakan jaket hangat musim dingin yang tebal dan berbulu serta syal tebal. 

Dalam akun Facebook Voice of Baceprot disebutkan bawah pertunjukan di Montbeliard sangat penuh energi.

"Tadi malam di Atelier des Môles - Salle rock à Montbéliard adalah pertunjukan terakhir kedua kami sebelum tur berakhir dan energinya gila. Terima kasih banyak telah bersenang-senang bersama kami, semuanya!
Satu pertunjukan lagi tersisa di Jenewa, Swiss di Post Tenebras Rock - L'Usine . Apakah Anda siap?" tulis akun ofisial VoB tersebut.

Saat  manggung di sebuah gedung pertunjukan di L'Entrepot Arlon, Belgia, mereka membawakan lagu salah satu band idola mereka, System of A Down (SOAD) berjudul Chop Suey!.

Lagu yang ditulis vokalis SOAD, Serj Tankian, Rick Rubin & Daron, itu merupakan lagu yang terdapat dalam album Toxicity.

Dalam tayangan di YouTube akun Iman Abdurahman, Voice of Baceprot membawakan dengan penuh power.

Namun berbeda dengan pertunjukan di Trans Musicales Rennes Prancis, penonton di L'Entrepot terlihat duduk di kursi. 

Penampilan VoB mendapat apresiasi dari publik musik Arlon.

"Thank you, that was incredible," tulis akun L'Entrepôt À Arlon di Facebook VoB.

Panggung di L'Entrepot ini merupakan rangkaian dari Fight Believe Dream European Tour 2021 yang digelar sejak 28 November 2021 itu menjelajahi 8 tempat di 4 negara. Sayangnya satu lokasi manggun di Nijmegen Belanda batal digelar karena alasan Covid-19.

 Saat tampil di Rennes, band metal tiga perempuan berhijab asal Garut itu memainkan lagu lawas milik Metallica, Enter Sandman. 

Ketika intro bass diriingi gebukan drum yang khas muncul, sontak penonton langsung berteriak-teriak. Mereka pun melakukan moshing. 

Tak hanya lagu Enter Sandman,Marsya, Widi, dan Siti, pun memainkan lagu milik band idola mereka, Rage Agains The Machine, Killing  In The Name.

Uniknya, Voice of Baceprot memainkan satu part yang berisi instrumentalia dengan nada-nada Pentatonik Sunda. Lagu yang diawali dengan dentuman bass Widi dengan nada khas Parahyangan itu mengalun di tengah-tengah hingar bingar penonton. 

Marsya meminta penonton untuk tidak ribut ketika Widi memainkan senar-senar bass pentatonik.

Dentuman bass dengan teknik slap itu disambut dengan petikan gitar Marsya juga dengan nada-nada pentatonik Sunda. Lalu gitar Marsya pun meraung diiringi gebukan drum  Siti.

Dalam tayangan yang diunggah akun Iman Abdurahman di YouTube, disebutkan bahwa bagian instrumentalia itu diambil dari TV France yang menayangkan show Voice of Baceprot.

Panggung di Trans Musicales itu merupakan panggung ke empat di tiga negara. Sebelumnya Voice of Baceprot tampil di Partonaat Harleem dan Vera Club, Groningen, Belanda, dan Botanique Belgia.

Saat manggung di Rennes, Voice of Baceprot mengenakan pakaian  spesial yang memakai unsur tenun ikat dari  Garut, Jawa Barat.

Dalam keterangan di laman Facebook ofisial Voice of Baceprot, disebutkan bahwa tenun ikat tradisional Garut itu masih eksis.

"Pakaian yang kami kenakan untuk penampilan kami di Trans Musicales 2021 di Rennes, Prancis memamerkan unsur etnis tenun ikat dari Garut, Jawa Barat. Meski tidak setenar produk kulitnya, kampung kami Garut juga memiliki tenun ikat tradisional sendiri yang masih bisa memegang sendiri dibandingkan dengan rekan-rekannya di seluruh Indonesia.

Tentang VoB

VoB merupakan band metal yang digawangi trio gadis asal Kecamatan Singajaya Kabupaten Garut mendapat apresiasi dari Wakil Bupati Garut Helmi Budiman hingga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.

Pada Jumat (29/10/2021), Sandi membuat postingan di Instagram yang mengungkapkan rasa bangganya pada band metal tersebut.

Dia mengungkapkan 3 siswi anggota band tersebut membanggakan Indonesia karena tahun ini mereka akan manggung di 8 kota di 4 negara Eropa, mulai dari Belanda, Belgia, Prancis dan Swiss.

Padahal awalnya mereka dikenal sering memukul-mukul meja ketika di kelas. Akan tetapi, kata Sandi, potensi terpendam mereka ditangkap oleh gurunya.

Berikut ini narasinya: 

"Meni Keren Pisan!

Siapa sangka 3 siswi asal Garut yang kerap keluar-masuk ruang BK karena sering gebrak-gebruk meja layaknya menabuh drum sambil bernyanyi lantang, kini bisa Go International. Apresiasi saya kepada sang Guru @abaherza yang mempersatukan mereka menjadi sebuah band bernama @voiceofbaceprot. Melihatnya sebagai potensi, bukan melihatnya dari sudut pandang negatif karena suka buat berisik di kelas. Yang paling membanggakan adalah tahun ini mereka akan manggung di 8 kota 4 negara Eropa, mulai dari Belanda, Belgia, Perancis dan Swiss. Semoga lancar dan sukses.. Ayo #ekonomikreatif bangkit!"

Unggahannya tersebut telah disukai lebih dari 191.000 kali.

Melansir Kompas.com, (31/10/2021) Voice of Baceprot (VoB) merupakan sebuah band metal yang digawangi oleh tiga orang hijabers, yaitu Firdda Kurnia sebagai gitaris dan vokalis, Widi Rahmawati sebagai pemain bass, serta Euis Siti Aisyah sebagai penggebuk drum.

Ketiga gadis itu dipertemukan saat duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah (Mts) Al Baqiyatussolihat Singajaya. Awal perjalanan mereka justru berhubungan dengan teater.

“Dulu kita ekskul teater waktu kita duduk di Mts kelas 2. Terus kita mencoba drama musikal, tapi kita malah suka dengan musiknya,” tutur Firdda pada Kompas TV, 7 Juni 2017.

Pengasuh teater mereka, Erza Satia alias Abah berjasa memperkenalkan ketiganya dengan berbagai genre musik dan lagu.

“Pengasuh kita Abah Erza meminjamkan kita laptop. Di situ ada daftar lagu kesukaan dia. Pas kita dengar, ini musik enak juga. Langsung jatuh cinta sama musiknya,” kata Firdda.

Meski ketiganya kini fokus menggeluti musik metal, sebetulnya masing-masing menyukai musik yang berbeda. Firdda menyukai hip hop, Widi menggemari musik funk seperti Red Hot Chili Peppers, dan Siti menikmati band metal seperti Lamb of God serta System of Down.

Baceprot artinya apa?

Baceprot suku kata dalam bahasa Sunda yang artinya banyak bicara, bawel, atau berisik.  Nama tersebut disematkan pada trio metal ini karena lagu-lagunya yang dikenal "berisik". 

Selain itu, nama itu diberikan karena mereka sering dianggap berisik dan bawel di sekolah lantaran mereka sering melakukan protes.

"Kalau ada hal yang enggak benar di sekolah, pasti kita protes. Kita juga sering bikin tulisan di mading. Kita disebut anak-anak berisik, makanya dinamakan Voice of Baceprot,” ujar Firdda.

Karena itu, VoB menjadi salah satu grup band metal Tanah Air yang lantang menyuarakan isu sosial. Beberapa lagu kritik sosial itu antara lain "School of Revolution", "Kentut RUUP", hingga "Perempuan yang Merdeka Seutuhnya".

Upaya mereka dalam bermusik tidak selalu berjalan mulus. Mereka sempat mendapat penolakan dari orang tua. Apalagi musik yang mereka bawakan terlalu keras, sehingga oleh keluarga takut dianggap buruk oleh tetangga.

"Teteh (kakak) pernah menelepon sama Abah Erza sambil marah-marah. Aku kan sering pulang sore buat latihan setiap hari. Malu sama tetangga kan cewek,” ujar Euis Siti Aisyah.

Bahkan Siti sempat dikunci di kamar mandi agar tidak bisa berangkat latihan, namun akhirnya bisa kabur. Mereka menjadi terkenal setelah menampilkan cover lagu milik Rage Against The Machine tahun 2015 hingga Slipknot di kanal Youtube.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved