Keraton di Cirebon
Sejarah Keraton Kacirebonan yang Jadi Satu dari Tiga Keraton Terkenal di Cirebon, Dibangun Bertahap
Mengenal sekilas tentang Keraton Kacirebonan berikut Sejarahnya, akan menjadi menarik dilakukan sebelum kita mengunjunginya secara langsung.
Penulis: dedy herdiana | Editor: dedy herdiana
Pada pelataran ini juga terdapat dua bangunan: bangunan sebelah barat dinamai Pancaratna, sedangkan yang sebelah timur dinamai Pancaniti.
Keduanya berfungsi sebagai tempat menunggu bagi para tamu keraton.
Di sisi selatan Pancaratna terdapat pintu terali besi selebar + 3 m.
Gedung Utama
Untuk memasuki halaman utama, kita dapat melalui tiga pintu yang berjajar dari sebelah timur, tengah dan barat.
Pada gedung utama terdapat ruang Prabayaksa, berfungsi sebagai tempat sultan menjalankan pemerintahan.
Sekarang ruang ini kerap digunakan wisatawan Nusantara maupun Mancanegara untuk menikmati tari topeng, sintren, debus dan menari tayub bersama.
Ruang tengah yang dinamai Pringgowati dan terdapat benda-benda kebesaran keraton, berfungsi sebagai tempat istirahat sultan.
Di sebelahnya terdapat ruang Pinangeran, yang digunakan tempat tinggal kerabat sultan dan tempat penyimpanan alat-alat perayaan Muludan.
Bangunan di halaman belakang
Pada halaman belakang gedung utama yang dinaungi beberapa pohon mangga dan kerap tergenang ketika turun hujan, terdapat bangunan Keputran dan Keputren, sebagai tempat peristirahatan putra dan putri sultan.
Kemudian ada Gedong Ijo yang terletak di sisi barat gedung utama, diperuntukan sebagai tempat peritirahatan kerabat jauh kesultanan yang menginap di keraton jika ada peringatan hari-hari besar keraton.
Pada gedung ini juga terdapat sebuah ruangan yang digunakan untuk menyimpan beberapa benda pusaka perlengkapan perayaan Muludan.
Dapur Gede yang terletak di bagian utara Gedung Ijo, diperuntukan sebagai tempat memasak khusus pada perayaan Muludan dan para juru masaknya diharuskan wanita yang telah selesai masa haid (manopause).
Bangunan di sebalah barat Gedung Utama