Pengakuan Korban Motivator JE, Ada yang Dirudapaksa hingga 15 Kali Bahkan Sampai Muntah-muntah
Baru-baru ini korban asusila yang diduga dirudapaksa oleh Julianto Eka Putra alias JE, motivator buka suara.
Kemudian korban juga bercerita pernah dilecehkan JE di hotel, bahkan saat timnya yang lain sedang tidur di kamar sebelah kiri dan kanan tempat pelaku melancarkan aksi.
Para tim tidak tahu kejadian tersebut karena JE menggerogotinya sekitar pukul 01.00 - 02.00 WIB tengah malam, saat semuanya sedang terlelap tidur.
Para Petinggi SPI Diduga Bela JE, Korban Diminta Memaafkan
Korban mengaku pernah bercerita ke ketua yayasan terhadap pelecehan yang dialaminya selama kurun waktu tersebut.
Mirisnya lagi, di tahun 2020 korban sempat bercerita sambil nangis-nangis ke ketua yayasan.
Baca juga: Julianto Eka Putra Terdakwa Pencabulan Belasan Siswinya Akhirnya Dijebloskan ke Penjara
Namun apa yang didapat?
Bahkan para pembina di sekolah tersebut, katanya, pernah memerintahkan tim IT untuk naik lantai 4 menghapus CCTV bukti rekaman JE sebelum melancarkan aksi.
Baca juga: Paman Rudapaksa Keponakan Selama 6 Tahun, Lakukan Ini Bila Hasratnya Tak Dipenuhi
Korban mengaku kecewa besar karena kasus yang harusnya diberi perlindungan, malah diminta agar diselesaikan secara kekeluargaan.
"Punten, mohon maaf. Kita sudah melakukan itu berulang-ulang. Bahkan adik kelas saya itu dipojokin (saat mengaku dilecehkan JE)," ungkap korban.
"Emang koko pernah ngapain kamu? Nggak kan, koko gak pernah ngelakuin itu ke kamu," ucap korban lagi menirukan JE.
Akhirnya korban yang sempat ingin menyelesaikan kasus itu, secara internal pun merasa terpojokan.
Pada akhirnya korban secara terpaksa mengaku tidak pernah dilecehkan oleh JE di depan para pimpinan sekolah tersebut.
Baca juga: SOSOK Julianto Eka Putra Seorang Motivator Jadi Terdakwa Pelecehan Seksual Terhadap Puluhan Muridnya
Pernah Ingin Keluar, Ditahan Pimpinan karena Dalih Khilaf
Tahun 2016 lalu, ia mengaku sempat ingin keluar dari sekolah tersebut karena merasa sangat berat memikul beban ini sebagai korban.