300 Siswa Korban Banjir Garut Terpaksa Tak Pakai Seragam ke Sekolah, Bakal dapat Bantuan

Tidak hanya membuat mereka kehilangan tempat tinggal, ratusan siswa di Garut pun kehilangan seragam dan perlengkapan sekolahnya.

Editor: Mumu Mujahidin
Dok BPBD Garut
Aliran Sungai Cimanuk Kabupaten Garut kembali meluap, Jumat (15/7/2022) malam. sementara dilaporkan ada dua kecamatan yang terdampak. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Banjir yang menerjang Kabupaten Garut berdampak pada ratusan siswa.

Tidak hanya membuat mereka kehilangan tempat tinggal untuk sementara waktu, mereka pun kehilangan seragam dan perlengkapan sekolahnya.

Seragam yang merekan miliki harus rusak bahkan hilang akibat banjir pada Jumat (15/7) tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Ade Manadin, mengatakan ia pun secara khusus telah menginstruksikan kepada seluruh kepada sekolah untuk membolehkan siswa yang terdampak banjir tetap sekolah walaupun tidak menggunakan seragam Senin (18/7) besok.

Baca juga: GEGER Penemuan Ikan Raksasa Pasca Banjir di Garut, Langsung Dicincang, Warga: Sekarang Kurban Ikan

Aliran Sungai Cimanuk Kabupaten Garut kembali meluap, Jumat (15/7/2022) malam. sementara dilaporkan ada dua kecamatan yang terdampak.
Aliran Sungai Cimanuk Kabupaten Garut kembali meluap, Jumat (15/7/2022) malam. sementara dilaporkan ada dua kecamatan yang terdampak. (Dok BPBD Garut)

“Data sementara yang sudah masuk, ada 300 siswa yang terdampak parah. Maksud terdampak parah ini adalah bajunya habis, tempat tinggalnya tidak ada atau terendam,” kata Ade di Kampung Dayeuh Handap, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Minggu (17/7).

Ade menyebut bahwa dengan data tersebut, Dinas Pendidikan Kabupaten Garut sudah mengambil langkah untuk membagikan perlengkapan sekolah, mulai seragam, sepatu, tas, hingga buku, mengingat Senin ini adalah hari pertama sekolah setelah libur akhir tahun.

Namun ia mengaku bahwa belum seluruh siswa mendapatkan bantuan tersebut.

“Intinya walau tidak berseragam, anak harus masuk ke sekolah, anak yang terdampak banjir boleh tidak pakai seragam dulu,” katanya.

Ade mengatakanbseluruh sekolah yang terdampak banjir sudah bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar di hari pertama masuk sekolah. Meski sempat ada tiga sekolah yang sempat terendam banjir di Kecamatan Banyuresmi dan Cikajang.

“Di Banyuresmi ada dua sekolah yang terendam, yaitu SDN Sukaratu 1 dan SMPN 2 Banyuresmi. Sedangkan di Kecamatan Cikajang adalah SDIT Al-Ittihad. Sekolah-sekolah itu sempat dimasuki air karena rata-rata bentengnya jebol. Rata-rata ketinggian air mencapai dua meter,” kata Ade.

Baca juga: Penyebab Banjir Garut Ternyata Bukan Hanya Karena Hujan, Ada Pembabatan Hutan & Pembangunan di Hulu

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved