Kasus Penembakan
Detik-detik Mantan PM Jepang Shinzo Abe Ditembak Saat Berpidato, Kini Tak Sadarkan Diri
Detik-detik Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ditembak saat dirinya berpidato di dekat Stasiun Yamato-Saidaiji di Kota Nara.
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNCIREBON.COM, TOKYO - Detik-detik Mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe ditembak saat dirinya berpidato di dekat Stasiun Yamato-Saidaiji di Kota Nara.
Shinzo Abe pun kini tak sadarkan diri setelah ditembak.
Tubuh Shinzo Abe tampak berdarah setelah dirinya ditembak di bagian dada.
Aksi penembakan Shinzo Abe oleh orang tak dikenal itu terjadi saat dia sedang berpidato di dekat Stasiun Yamato-Saidaiji di Kota Nara, Jepang, Jumat (8/7/2022) jam 11.30 waktu setempat.
Setelah terkena tembakan, Shinzo Abe dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan ambulans.
Menurut reporter NHK di lokasi, dia mendengar suara seperti suara tembakan.
Baca juga: Geram Ayahnya Nikah Lagi, Pemuda Ini Bawa Senapan Angin Tembak Ayah dan Istri Mudanya

Markas Besar Polisi Prefektur Nara mengamankan identitas satu orang di lapangan yang diduga sebagai pelaku penembakan.
Seorang pejabat dari faksi Partai Demokrat Liberal mengatakan, saat kejadian Shinzo Abe sedang memberikan pidato jalanan di Prefektur Nara.
Menurut faksi LDP, jadwal Shinzo Abe hari ini memasuki Nara dari Bandara Haneda melalui Bandara Osaka untuk memberikan pidato jalanan, Jumat (8/7/2022) pagi untuk mendukung kandidat partai dalam pemilihan Senat (majelis tinggi), dan kemudian di jalan-jalan di Kyoto.
Baca juga: Viral Provokator Keributan Digiring Polisi di Acara Pameran Otomotif Indramayu, Hanya Gara-gara Ini
Shinzo Abe berencana untuk memasuki Saitama di malam hari.Perdana Menteri Fumio Kishida menyatakan sangat prihatin atas peristiwa penembakan ini.
"Kami mengumpulkan informasi dari waktu ke waktu," kata PM Kishida.
Perdana Menteri FUmio Kishida memberikan pidato dukungan untuk pemilihan Majelis Tinggi di Prefektur Yamagata.
"Kami mengumpulkan informasi dari waktu ke waktu. Kami sedang mempertimbangkan tindakan di masa depan," kata seorang pejabat yang menemaninya