Idul Adha 2022

Jelang Idul Adha, Perajin Tusuk Sate di Majalengka Banjir Pesanan, Meningkat Dua Kali Lipat Lebih

Ditemui di halaman rumahnya yang dijadikan lokasi pembuatan tusuk sate, Ti'ah (57) mengaku pada hari raya Idul Adha usahanya kebanjiran orderan.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Tiah (57), perajin tusuk sate asal lingkungan Margasari, Kelurahan Babakan Jawa, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Sabtu (2/7/2022). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA- Jelang Idul Adha 2022 atau yang biasa dikenal dengan hari raya kurban, masyarakat banyak yang menerima pembagian daging sapi maupun domba atau kambing.

Warga memanfaatkan daging hewan kurban tersebut untuk menu makanan sate.

Momentum itulah yang membuat perajin tusuk sate bambu asal Kelurahan Babakan Jawa, Kecamatan/Kabupaten Majalengka kebanjiran pesanan.

Ditemui di halaman rumahnya yang dijadikan lokasi pembuatan tusuk sate, Ti'ah (57) mengaku pada hari raya Idul Adha usahanya kebanjiran orderan.

Baca juga: Jelang Idul Adha, Harga Sembako di 5 Pasar Kabupaten Cirebon 2 Juli 2022, Cabai Tembus Rp 100.00/kg

Setiap harinya, ia harus membuat 30-50 ikat tusuk sate untuk memenuhi permintaan pelanggan.

"Alhamdulillah ada peningkatan menjelang hari raya Agung ini. Saya harus 30-50 ikat setiap hari untuk menuhi pelanggan. Biasanya cuma buat 15 ikat," ujar Ti'ah kepada Tribun, Sabtu (2/7/2022).

Tiah (57), perajin tusuk sate asal lingkungan Margasari, Kelurahan Babakan Jawa, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Sabtu (2/7/2022).
Tiah (57), perajin tusuk sate asal lingkungan Margasari, Kelurahan Babakan Jawa, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Sabtu (2/7/2022). (Tribuncirebon.com/Eki Yulianto)

Ia menyampaikan, untuk memproduksi 20.000 tusuk sate dari bahan bambu itu, Ti'ah mengerjakan seorang diri.

Adapun, usahanya telah digelutinya selama 30 tahun terakhir.

"Ya sendiri, banyak juga tetangga yang buat begini, karena memang ini bisnis home industri," ucapnya.

Masih kata perempuan paruh baya itu, bahwa tusuk sate yang dibuatnya itu sudah dikenal di kalangan pedagang pasar dan masyarakat.

"Pelanggannya dari pasar, warga sekitar juga ada. Hari ini saja saya mau kirim ke Pasar Cigasong, Ciborelang, dan banyak lah," jelas dia.

Ti'ah mengaku, untuk setiap satu ikat tusuk sate yang diperkirakan berjumlah 400 biji per ikatnya itu dibanderol dengan harga Rp 5.000.

Pihaknya pun bersyukur, di momentum menjelang hari raya Idul Adha ini, Ti'ah kebanjiran orderan.

"Keuntungannya ya sekitar Rp 250 ribu lah sehari. Keuntungannya pasti dua kali lipat, karena biasanya hanya terjual setengahnya," katanya.

Baca juga: Jelang Idul Adha, Ini Harga Minyak Goreng Kemasan & Curah 2 Juli 2022: Bimoli Rp 22.000

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved