Idul Adha 2022
Hukum Puasa Dzulhijah Digabung dengan Qadha Puasa Ramadhan, Apakah Sah?
Berikut ini penjelasan hukum puasa Dzulhijah jika digabung dengan qadha puasa Ramadhan.
Penulis: Sartika Rizki Fadilah | Editor: Mutiara Suci Erlanti
TRIBUNCIREBON.COM - Berikut ini penjelasan hukum puasa Dzulhijah jika digabung dengan qadha puasa Ramadhan.
Sebagian dari Anda mungkin banyak yang bertanya-tanya apa hukum puasa sunnah Dzulhijah jika digabung dengan qadha puasa Ramadhan.
Bagi Anda yang masih belum mengetahuinya, apakah itu diperbolehkan atau tidak.
Berikut tribuncirebon.com sajikan, apakah boleh puasa Dzulhijah digabung dengan qadha puasa Ramadhan?
Dikutip dari Tribunstyle.com, Wakil Dekan 3 Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Ponorogo Iswahyudi memberi penjelasan.
Ia mengatakan, diperbolehkan bagi mereka yang ingin berpuasa Dzulhijjah dan diniati dengan puasa Qadha.
Baca juga: TATA CARA Menyembelih Hewan Kurban Sapi dan Kambing, Berikut Doa dan Waktu Penyembelihan
"Kalau mereka sedang tidak haji bisa laksanakan puasa dari tanggal 1-9, kalau tidak sempat, minimal ia puasa tanggal 9 Dzulhijjah,"
"Yang kemudian jadi pertanyaan jika ia punya utang puasa. Nah para ulama mengatakan, diperbolehkan untuk dia puasa 9 Dzulhijjah puasa Arafah diniati dengan puasa Qadha, jadi niatnya gabung"
"Kalau misalkan dia niat meng-qadha bertepatan dengan tanggal 9 ia pun mendapat pahala sunnah puasa Arafah," kata Iswahyudi
Seperti yang diketahui, pada puasa Dzulhijah dibagi menjadi tiga, yakni puasa Dzulhijah dari tanggal 1-7, puasa tarwiyah tanggal 8 dan puasa Arafah tanggal 9 Dzulhijah.
"Puasa di bulan Djulhijjah itu ada tiga puasa ,pertama puasa Dzuhijjah dari tanggal 1-7, kemudian puasa Tarwiyah, tanggal 8, dan terakhir puasa Arafah itu tanggal 9," katanya.
Anjuran Puasa Dzulhijah tanggal 1-9 oleh ulama didasarkan pada dalil berikut:
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak ada amal yang dilakukan pada hari-hari lain yang lebih baik daripada yang dilakukan pada sepuluh hari ini para sahabat bertanya, "tidak pula jihad?", beliau menjawab "tidak pula jihad, kecuali seorang laki-laki yang keluar dengan jiwa dan hartanya kemudian ia kembali dengan tidak membawa apapun. (HR. Bukhari).
Baca juga: Kapan Puasa Zulhijjah Jelang Idul Adha 2022? Ini Jadwalnya, Lengkap Dengan Niat Puasa Arafah
Berikut Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah
- Niat Puasa Dzulhijjah
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala."
- Niat Puasa Tarwiyah
نويتُ صومَ تَرْوِيَة سُنّةً لله تعالى
(Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala)
Artinya, "Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta'ala."
Niat Puasa Arafah
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَى
Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunah karena Allah ta’ala.”
Keutamaan Puasa Sunah Jelang Idul Adha
Keutamaan memperbanyak puasa di awal Dzulhijjah ini sesuai sabda Rasulullah SAW, yang tertuang dalam tertuang pada hadis Ibnu 'Abbas.
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ . يَعْنِى أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ قَالَ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ
“Tidak ada satu amal sholeh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal sholeh yang dilakukan pada hari-hari ini (yaitu 10 hari pertama bulan Dzul Hijjah).”
Rasulullah SAW juga biasa mengerjakan amalan puasa di awal bulan Dzulhijjah, dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ust.M. Syukron Maksum.
Dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri Nabi Muhammad SAW mengatakan,
عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijjah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya."
Sementara, puasa Tarwiyah memiliki keutamaannya tersendiri yakni dapat membersihkan dan menghapus dosa yang tahun lalu.
Lalu, puasa Arafah bernilai hukum sunnah muakkad (sangat dianjurkan).
Puasa Arafah istimewa karena Allah membanggakan para hamba-Nya yang sedang berkumpul beribadah di Arafah, tempat di hadapan para Malaikat.
Oleh karena itu, kaum muslimin yang tidak sedang berwukuf di Arafah pun disyariatkan beribadah sebagai gantinya berpuasa satu hari saat kaum muslimin yang berhaji berwukuf di Arafah.
Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslimah oleh Ust.M. Syukron Maksum, berikut penjelasan lebih lanjut mengenai keutamaan menjalankan Puasa Arafah, di antaranya:
Dengan berpuasa Arafah maka Allah SWT akan memberikan ampunan atas dosa-dosa di tahun lalu dan yang akan datang.
Hal tersebut sebagaimana sesuai sabda Rasulullah SAW:
"Dapat menebus dosa tahun yang lalu dan yang akan datang." (HR. Muslim).
Dalam hadis lain juga diungkapkan Rasulullah bersabda:
"Puasa pada hari Arafah dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang berlalu dan tahun yang akan datang". (Riwayat jamaah ahli hadis kecuali Bukhori dan Turmudzi).