Kasus Rudapaksa

Ibu-ibu Geruduk Kantor Desa di Ciamis, Minta Keadilan Untuk Bocah yang Dirudapaksa 4 Pria

Ibu-ibu tersebut berharap bertemu dengan kepala Desa untuk meminta keadilan bagi anak piatu yang diduga dirudapaksa oleh 4 pria.

Tribun Jabar/Padna
Puluhan ibu-ibu di wilayah Kabupaten Ciamis menggeruduk kantor Desa dan berhadapan dengan kepala Desa imbas kasus bocah dirudapaksa 4 pria 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNCIREBON.COM, PANGANDARAN  - Ibu- Ibu yang merupakan tetangga SM (11) bocah piatu yang diduga dirudapaksa oleh 4 pria menggeruduk Kantor Desa di Ciamis.

Dari pantauan Tribunjabar.id, puluhan ibu-ibu itu berbondong-bondong menggeruduk kantor Desa.

Ibu-ibu tersebut berharap bertemu dengan kepala Desa untuk meminta keadilan bagi anak piatu yang diduga dirudapaksa oleh 4 pria.

Seorang Ibu bernama Delis menyampaikan,  ini merupakan bentuk aksi demonstrasi untuk meminta keadilan yang menimpa terhadap bocah piatu yang dilecehkan orang-orang dewasa.

"Kemarin (terduga pelaku) sudah diambil oleh pihak kepolisian, cuma satu malamnya juga gak, tengah malamnya sudah dibebaskan lagi. Korban dikasih uang Rp 2,5 juta yang katanya islah," ujarnya kepada Tribunjabar.id disela sela aksi demonstrasi di halaman kantor desa, Rabu (29/6/2022) siang.

Baca juga: Korban Rudapaksa Ayah Kandung hingga Hamil di Garut Diamankan di P2TP2A, Begini Kondisinya

Tindakan aksi ini, Ia bersama ibu-ibu lainnya melihat kondisi keluarga yang sudah tidak punya ibu dan kondisi ayahnya yang dalam kondisi kurang normal.

Ilustrasi rudapaksa
Ilustrasi rudapaksa (Tribun Maluku)

"Ibunya sudah meninggal, bapaknya gitu agak kurang dan anaknya juga (SM) sama kurang," kata Delis.

Saat ini, bersama sejumlah puluhan ibu-ibu lain mempertanyakan dimana keadilan hukum untuk keluarga korban?

"Dimana keadilannya, apa (4 terduga pelaku) cuman bebas begitu saja dengan uang Rp 2,5 juta, itu bisa bebas melecehkan anak yang masih dibawah umur."

Baca juga: Kapan Puasa Idul Adha? Ini Jadwal dan Niat Puasa Dzulhijah, Tarwiyah dan Arafah

"Saya dan yang lain hanya ingin keadilan berlaku sesuai hukum yang ada. Kenapa sampai islah?," katanya.

Kepala Desa setempat, Imat Ruhimat menyampaikan, adanya aksi demonstrasi ini karena ketidaktahuan masyarakat terkait adanya dugaan pelecehan seksual.

"Yang dilakukan, oleh orang sama-sama satu Desa. Kebetulan, saya kepala Desa disini harus bisa menjelaskan kepada masyarakat supaya masyarakat bisa paham," ucapnya.

Menurutnya, yang dituntut masyarakat itu tentang hukum yang diberlakukan terhadap 4 orang terduga pelaku.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved