BI Khawatir Kasus PMK pada Hewan Kurban Sebabkan Inflasi di Kota Cirebon

PMK pada hewan ternak khususnya hewan kurban bisa menyebabkan inflasi di Kota Cirebon disebabkan harga naik pasokan kurang

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Machmud Mubarok
TribunCirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Cirebon, Hestu Wibowo, mengaku khawatir wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) menyebabkan inflasi. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Cirebon, Hestu Wibowo, mengaku khawatir wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) menyebabkan inflasi.

Karenanya, pihaknya pun ambil bagian dalam Sosialisasi Pelaksanaan Kurban saat Wabah PMK yang digelar Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKPPP) Kota Cirebon di Hotel Santika, Jalan Wahidin, Kota Cirebon, Kamis (23/6/2022).

Menurut dia, wabah PMK berpotensi membuat harga daging di pasaran melonjak, khususnya di momen menjelang Iduladha seperti sekarang.

Baca juga: Harga Sapi Kurban di Indramayu Masih Dijual Peternak dengan Harga Normal Meski Ada Wabah PMK

"Jika permintaan meningkat tapi pasokannya berkurang, maka harganya jadi naik," ujar Hestu Wibowo saat ditemui seusai kegiatan.

Namun, ia mengakui kondisi sebaliknya, permintaan menurun dan pasokan lancar, pun bakal berimbas pada anjloknya harga daging di pasaran.

Ia mengatakan, sosialisasi tersebut juga bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan sehingga harga daging di pasaran tetap stabil.

"Sejauh ini, wabah PMK belum memengaruhi inflasi, karena daging tidak termasuk lima komoditas utama penyebab inflasi Kota Cirebon," kata Hestu Wibowo.

Hestu menyampaikan, saat ini kondisi perkembangan harga daging di pasaran juga tergolong stabil, sehingga tidak memengaruhi inflasi.

Pihaknya juga memastikan, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) Kota Cirebon siap turun tangan manakala terjadi lonjakan harga di pasaran.

Di antaranya, melalui operasi pasar murah (OPM) yang menyediakan beragam komoditas untuk mengintervensi harga pasar.

"Di situasi wabah PMK ini pasokan tetap lancar dan permintaan juga tinggi, sehingga harga daging di pasaran relatif stabil," ujar Hestu Wibowo.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved