Kanker Payudara
WASPADA, Ini Tanda Gejala Kanker Payudara Sering Mengintai Wanita, Deteksi Sekarang
Berikut ini tanda dan gejala kanker payudara yang kerap mengintai banyak wanita.
Penulis: Sartika Rizki Fadilah | Editor: dedy herdiana
TRIBUNCIREBON.COM - Berikut ini tanda dan gejala kanker payudara yang kerap mengintai banyak wanita.
Kanker payudara adalah salah satu jenis penyakit kanker, yang terjadi di payudara. Penyakit ini muncul karena adanya pertumbuhan sel-sel yang tidak normal dan tidak terkontrol (sel kanker) di dalam payudara.
Kanker payudara merupakan penyakit yang umum terjadi di dunia, maupun Indonesia. Berdasarkan data Global Cancer Observatory 2020 yang dirilis World Health Organization (WHO), kanker payudara menempati posisi tertinggi (bersama kanker paru-paru) untuk penambahan jumlah kasus terbanyak. Sekitar 2,2 juta orang (24,5 persen ) di dunia didiagnosis memiliki penyakit ini.
Kasus kanker ini hampir seluruhnya terjadi pada wanita. Meski demikian, kanker payudara pada pria pun bisa saja terjadi.
Anda dapat mencegah penyakit ini dengan menurunkan faktor risiko serta melakukan deteksi dini.
Berikut ini informasi mengenai kanker payudara dikutip dari hellosehat.com:
Tanda dan gejala kanker payudara
Tanda kanker payudara yang paling khas adalah munculnya benjolan di payudara tanpa rasa nyeri. Benjolan yang dicurigai sebagai kanker umumnya memiliki tekstur yang padat, keras, memiliki batas yang tidak jelas, bisa menempel, dan permukaannya tidak rata.
Benjolan ini pun biasanya tidak menimbulkan rasa nyeri. Itulah sebabnya banyak wanita yang menganggap enteng saat benjolan ini muncul, karena tidak adanya rasa nyeri diartikan bahwa benjolan ini tidak berbahaya.
Padahal, hal tersebut justru akan membuat benjolan terus berkembang hingga mungkin menyebar.
Selain benjolan, ada beberapa tanda dan gejala kanker payudara yang dapat Anda kenali. Berikut gejala dan tanda tersebut:
- Perubahan ukuran, bentuk, atau tampilan dari payudara.
- Perubahan bentuk pada puting payudara. Hal ini biasanya terjadi pada salah satu jenis kanker payudara, yang disebut penyakit paget atau paget’s disease.
- Puting mengeluarkan cairan berwarna atau mungkin berdarah.
- Puting memerah dan lecet yang tak kunjung sembuh.
- Puting susu masuk ke dalam atau tertarik.
- Bengkak di sekitar ketiak akibat pembesaran kelenjar getah bening di daerah tersebut.
- Adanya kelainan pada kulit payudara (seperti kulit jeruk atau kulit menjadi kemerahan). Terkadang kulit juga jadi mencekung, seperti lesung pipi, karena tertarik oleh benjolan.
- Adanya luka borok yang berbau busuk disertai jaringan nekrotik dan mudah berdarah, khususnya pada stadium kanker payudara lanjut.
Mungkin ada gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan suatu gejala, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat diagnosis yang tepat.
Baca juga: Ciri-ciri Tumor Payudara Jinak Kerap Tak Disadari, Wanita harus Waspada Sebelum Berbahaya
Penyebab dan faktor risiko kanker payudara
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penyebab kanker payudara bermula dari perkembangan sel yang abnormal. Kumpulan dari sel kanker ini kemudian membentuk tumor ganas.
Tumor ganas inilah yang selanjutnya akan membentuk sebuah benjolan di payudara. Benjolan dapat menyebar ke jaringan di sekitarnya, maupun ke bagian tubuh yang lain.
Penyebab terbentuknya sel kanker ini memang tidak diketahui pasti. Namun, sekitar 5‐10 persen penyakit kanker payudara dapat diturunkan secara genetik (familial) dan berhubungan dengan mutasi gen 1 (BRCA1) dan gen 2 (BRCA2) yang diturunkan oleh keluarga.
Selain faktor keturunan, beberapa hal lainnya pun bisa meningkatkan risiko Anda terkena penyakit pada payudara ini. Terdapat beberapa faktor risiko baik yang bisa dikontrol maupun yang tidak dapat dikontrol.
Faktor risiko yang dapat dikontrol, yaitu:
- Berat badan berlebih dan obesitas
- Diet tinggi lemak
- Tidak menikah
- Tidak punya anak
- Tidak menyusui
Faktor yang tidak dapat dikontrol yaitu:
- Umur di atas 30 tahun
- Menopase terlambat (di atas 55 tahun)
- Mendapat terapi hormonal yang lama
- Operasi ginekologi
- Riwayat keluarga
- Anak pertama lahir saat usia ibu di atas 35 tahun
- Menarche (menstruasi pertama) di bawah 12 tahun
- Pernah operasi tumor jinak payudara
- Adanya kanker payudara yang kontralateral
- Radiasi dada
Pangobatan Kanker Payudara
Pengobatan untuk penderita kanker umumnya diberikan sesuai dengan stadium kanker payudara dan sifat sel kanker (subtipe). Ada lima jenis terapi atau pengobatan kanker payudara yang umumnya diberikan oleh dokter, yaitu:
1. Operasi atau pembedahan
Ada beberapa jenis operasi yang biasa dilakukan untuk mengobati penyakit kanker ini. Beberapa macam operasi tersebut diantaranya:
- Bedah konservatif atau dikenal sebagai BCS, yaitu membuang kanker sebagian jaringan payudara dan membersihkan kelenjar getah bening yang terlibat.
- Operasi mastektomi, yaitu mengangkat kanker dan seluruh jaringan payudara beserta kelenjar getah bening yang terlibat.
- Operasi mastektomi yang disertai rekonstruksi payudara, yaitu melakukan prosedur mastektomi yang diikuti dengan penggantian payudara baik dengan jaringan tubuh sendiri (flap dekat/jauh) atau dengan implan.
2. Terapi radiasi
Terapi radiasi untuk kanker payudara adalah terapi dengan menggunakan sinar X bertenaga tinggi yang ditargetkan untuk membunuh sel kanker atau menghambat pertumbuhan sel kanker. Umumnya, terapi ini diberikan setelah pembedahan.
3. Kemoterapi
Kemoterapi, yaitu terapi sistemik yang menggunakan obat-obatan sitostatika untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Terapi ini dapat dilakukan sebelum pembedahan untuk mengecilkan tumor sebelum diangkat.
Selain itu, terapi ini juga dapat dilakukan setelah pembedahan untuk mencegah pertumbuhan tumor kembali.
Ada beberapa jenis obat atau regimen yang dapat diberikan pada terapi ini. Pemberian obat ini berdasarkan sifat kanker (subtipe), keadaan umum pasien, dan fasilitas yang mendukung.
Itu sebabnya, selalu konsultasikan ke dokter terkait obat kanker yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
4. Terapi hormon
Terapi hormon adalah terapi sistemik kanker payudara yang menggunakan obat-obatan hormonal. Terapi bisa dapat berupa medikamentosa atau pembedahan (salphyngo-oofarektomi bilaretal).
Terapi ini hanya efektif pada kanker payudara yang hasil patologi anatomi dan immunohistokimia menunjukan status hormonal yang positif.
5. Terapi target
Terapi target adalah terapi sistemik yang menggunakan obat-obatan atau bahan kimia lain untuk mengidentifikasi dan menyerang sel kanker secara spesifik tanpa membunuh sel-sel normal. Terapi ini antara lain:
- Anti HER-2
- Antibodi monoklonal
- Penghambat tirosin kinase
- Cyclin-dependent kinase inhibitors (penghambat cyclin-dependent kinase)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/cirebon/foto/bank/originals/cara-mengobati-kanker-payudara-sesuai-anjuran-dokter.jpg)