Jumlah Hewan Ternak yang Terpaksa Disembelih Akibat Terjangkit PMK Bertambah di Kabupaten Cirebon
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Asep Pamungkas, mengatakan, jumlah tersebut terdiri dari 819 sapi dan 80 kerbau.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Mumu Mujahidin
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Jumlah hewan ternak yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Cirebon kini mencapai 899 ekor.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Asep Pamungkas, mengatakan, jumlah tersebut terdiri dari 819 sapi dan 80 kerbau.
Padahal, menurut dia, pada pekan lalu hewan ternak yang terjangkit PMK di Kabupaten Cirebon hanya mencapai 749 ekor.
"Kasus kematian ternak yang terjangkit PMK juga bertambah," ujar Asep Pamungkas saat dihubungi melalui sambungan teleponnya, Sabtu (18/6/2022).

Namun, ia tak menyebutkan berapa penambahan jumlah kasus kematian hewan ternak yang terpapar PMK di Kabupaten Cirebon.
Ia hanya menyampaikan, jumlah hewan ternak yang terjangkit PMK dan terpaksa disembelih juga bertambah menjadi 22 ekor dari sebelumnya hanya empat ekor.
Pihaknya juga mencatat terdapat penambahan jumlah hewan ternak yang dinyatakan sembuh dari PMK setelah ditangani intensif oleh Puskeswan.
"Hingga kini, angka kesembuhan ternak yang terjangkit PMK mencapai 45 ekor, kalau sebelumnya jumlahnya 27 ekor," kata Asep Pamungkas.
Baca juga: Duh Jumlah Hewan Ternak yang Terjangkit PMK di Kabupaten Cirebon Tembus 899 Ekor
Asep menyampaikan, hewan ternak yang terpaksa disembelih karena mengalami sakit cukup parah, sehingga pemiliknya memutuskan untuk menyembelihnya.
Sementara ratusan ternak lainnya masih ditangani intensif dan diberikan obat serta vitamin secara rutin oleh dokter hewan dari Puskeswan di Kabupaten Cirebon.
Namun, ia mengakui pemberian obat ke hewan ternak yang terjangkit PMK juga tergolong seadanya, karena anggaran penanganannya belum tersedia.
"Saat ini, persediaan obat dan vitamin untuk hewan ternak yang terjangkit PMK menipis, sehingga penanganannya belum maksimal," ujar Asep Pamungkas.
Baca juga: Puluhan Sapi di Kuningan Mati Terkonfirmasi Kena PMK, Dokter Hewan Dinas Peternakan Jelaskan Begini