PSK di Pangandaran Nangis Saat Layani Pria Hidung Belang, Ternyata Kepikiran Hal Ini
Seorang ibu empat anak yang menjadi PSK menangis saat berhubungan intim dengan pria hidung belang.
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNCIREBON.COM, PANGANDARAN - Seorang ibu empat anak yang menjadi PSK menangis saat berhubungan intim dengan pria hidung belang.
Hal itu lantaran PSK itu teringat anaknya yang dibawa kabur oleh ayahnya ke Surabaya.
Dirinya pun sempat dikomplain pria hidung belang karena pelayanan tidak memuaskan.
Diketahui, seorang ibu empat anak ini bernama Ani (nama samaran) (26) warga Cilacap Jawa Tengah.
Dan kini dia terpaksa bekerja menjadi wanita pemuas pria hidung belang atau kupu-kupu malam di wilayah Pangandaran, Jawa barat.
Baca juga: Mama 4 Anak Terpaksa Jadi PSK di Pangandaran, Suami Beri Izin yang Penting Utang Lunas

Meskipun demikian, pekerjaan tersebut bukanlah cita-citanya melainkan terpaksa karena terlilit hutang rentenir.
Anehnya, justru sang suami mengizinkan istrinya bekerja menjadi wanita kupu-kupu malam asalkan hutangnya terlunaskan.
Dan ibu empat anak tersebut sangat dekat dengan anak bungsunya yang berusia 3 tahun namun harus rela berpisah demi bisa melunasi semua hutangnya.
Pernah, suatu ketika Ia dikomplain saat melayani pria hidung belang lantaran saat melayani Ia lebih banyak diam dan menurut pelangganya itu servicenya kurang memuaskan.
"Kenapa kamu kok diam saja?" tanya laki-laki tersebut kepada Ani saat melayaninya di warung Remang-remang tempat Ia bekerja di wilayah Pangandaran.
"Dalam hatiku, Saya kepikiran anak-anaku terutama anak bungsuku yang masih berusia 3 tahun, karena dia sangat dekat banget dengan saya," ucapnya sambil meneteskan air mata di warung remang-remang di Pangandaran, Rabu (15/6/2022) sore.
Sebagai seorang ibu, pasti tidak menginginkan jauh dengan anak-anaknya. Namun nasib, tidak berpihak kepada keluarga Ani.
Baca juga: Polisi Nyamar Jadi Pelanggan, Gerebek Panti Pijat Usai Ditawari Jasa Plus-plus Rp 500 Ribu
Ani yang harus menanggung semua hutangnya lantaran sang suami tidak mau bertanggungjawab bahkan suaminya malah membawa pergi ke empat anaknya ke tempat asal suaminya di Surabaya, Jawa Timur.
"Semua yang ku lakukan demi masa depan anak, kalau hutang saya sudah lunas saya ingin berkumpul kembali dengan anak-anak saya," ucapnya
"Kalau punya duit buat ongkos, saya ingin menengok dan bertemu dengan anak-anaku. Saya, tidak bisa berpisah lama-lama," ujar Ani.
Tekad Ani bekerja menjadi wanita penghibur sudah terbilang sangat matang karena ada dorongan kondisi ekonomi yang memaksa Ia harus terjun ke dunia tersebut.
"Saya ke Pangandaran tidak membawa apa-apa hanya membawa beberapa stel baju. Malah, saya tidak membawa handuk dan selimut," ucapnya.
Untuk membeli handuk dan selimut, Ani harus menunggu laki-laki yang ingin menyewanya berkencan.
"Saya kan tidak punya handuk untuk mandi dan kalau malam di Pangandaran cuacanya suka dingin. Jadi, saya beli selimut di Pasar Pangandaran supaya kalau tidur tidak kedinginan," kata Ani. *