Eril Wafat, Komisaris Persib Bandung Haji Umuh Muchtar Turut Berduka, Pernah Rasakan Sedih Yang Sama
Umuh datang mengenakan batik biru dan celana hitam, setelah turun dari mobil, pria yang akrab disapa Wak Haji tersebut, tampak menyapa para pewarta
Laporan wartawan Tribunjabar.id, Cipta Permana.
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Ungkapan empati dan panjatan doa, disampaikan para pelayat kepada keluarga Gubernur Provinsi Jawa Barat, Ridwan Kamil, di rumah duka yang juga rumah dinas gubernur Jabar, Gedung Pakuan, Sabtu (4/6/2022)
Para pelayat yang datang pun dari berbagai kalangan, mulai dari pejabat pemerintah, tokoh masyarakat, ulama, hingga masyarakat umum.
Semua datang dengan satu tujuan, yaitu mendoakan dan menguatkan keluarga sang gubernur, atas musibah yang dialami Emmeril Kahn Mumtaz, putra sulung Ridwan Kamil.
Baca juga: Almarhum Eril Anak Ridwan Kamil di Mata Teman-temannya: Punya Jiwa Pemimpin Yang Baik dan Luar Biasa

Salah seorang tokoh yang datang melayat adalah Komisaris PT. Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar.
Umuh datang mengenakan batik biru dan celana hitam, setelah turun dari mobil, pria yang akrab disapa Wak Haji tersebut, tampak menyapa para pewarta yang sejak pagi hari menunggu perkembangan kabar di halaman Gedung Pakuan.
Setelah diminta berkomentar, Umuh pun mengaku, turut berduka atas musibah yang dialami oleh keluarga dari Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.
"Saya ingin menyampaikan turut bela sungkawa, turut sedih, atas kehilangannya ananda Eril (Emmeril Kahn Mumtaz), putra sulung Bapak Ridwan Kamil yang merupakan Gubernur Jawa Barat. Beliau tabah dan harus tabah dengan cobaan yang sangat berat ini," ujarnya di halaman Gedung Pakuan.

Bahkan, dirinya pun memahami dan pernah merasakan bagaimana sedihnya kehilangan seorang anak, terlebih hal tersebut pernah dialaminya beberapa tahun lalu.
"Kami pun ikut merasakan, karena pernah ditinggalkan anak yang paling bontot (bungsu), saat dia berumur 16 tahun pada akhir tahun 1999 lalu. Begitu juga masyarakat Jawa Barat, terlebih yang pernah mengalami hal serupa, semua ikut merasakan, semua mendoakan," ucapnya.
Umuh pun menuturkan, meskipun Eril telah dinyatakan telah tiada, namun Ia tetap berharap yang terbaik dan menyerahkan sepenuhnya pada keputusan Allah SWT.
Menurutnya, jika Eril telah tiada, Umuh mendoakan agar almarhum dapat diterima iman dan Islamnya, di ampunkan setiap kesalahan semasa hidupnya, serta memberikan jalan yang terbaik di sisi-Nya.
"Tapi tidak ada hal yang ajaib atau aneh, kalau menurut Allah, beliau (Eril) masih ada, mungkin hanyut dan ada di suatu tempat dalam keadaan selamat, tentu itu yang diharapkan dari keluarga dan kita semua, dan mudah-mudahan dapat kembali dapat berkumpul kembali bersama keluarganya," ujar Umuh.
Umuh pun berpesan, agar Kang Emil bersama istri jangan larut dalam kesedihan, meski rasa sakit atas kehilangan Eril akan selalu hadir, terutama jika terkenang kebaikan dan keceriaan almarhum semasa hidupnya saat bersama keluarga.
"Karena ananda Eril selama ini selalu bersama Kang Emil dan ibu (Atalia) dalam kesehariannya, pasti perasaan itu (kehilangan) akan selalu terngiang - ngiang. Maka saya berharap, keluarga perbanyak berdoa dan tidak larut dalam kesedihan. Mudah-mudahan, keluarga diberikan ketabahan, kesabaran, dan ketawakalan dalam menghadapi ujian ini," ucapnya.