Sapi Kena PMK Bakal Diberi Obat, Bupati Kuningan Sebut Hewan Kurban Akan Punya Sertifikat sehat

Vitamin dan obat - obatan siap diberikan kepada hewan ternak, sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kaku (PMK).

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Foto tangkapan video
Petugas kepolisian Kuningan mendatangi kandang sapi milik warga di Cigugur, Selasa (17/5/2022). 

Ali menyebut, kasus PMK ini tidak boleh di pandang begitu saja. Sebab, ancaman pada hewan ternak lainya cukup membahayakan juga. "Untuk ancaman penyebaran kasus sapi PMK, ini meski serius di tangani pemerintah," katanya.

Kendati pun bahaya PMK belum menyerang penuh pada populasi sapi di Kuningan, pemerintah harus bisa membuat tim gugus tugas dalam penanganan kasus PMK.

"Iya, untuk sapi Pasundan atau sapi milik peternak di daerah Kecamatan Cibingbin, itu tidak ada serangan penyakit pada hewan ternak. Namun, hal ini harus menjadi antisipasi sekaligus pemerintah membentuk tim gugus tugas dalam pencegahan penyakit tersebut," ujarnya.

Ali mengemukakan, untuk jumlah populasi sapi Pasundan terbesar itu, ada di Desa Citenjo, Desa Dukuhbadag dan Desa Bantar Panjang di Kecamatan Cibingbin.

"Untuk sapi Pasundan dari tiga desa tadi, itu ada sekitar 7 ribu ekor sapi Pasundan. Sapi - sapi Pasundan ini diternak warga dengan cara di gembala liar," ujarnya.

Sementara untuk Wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) di Kuningan itu total 160 kasus.

 Paling banyak, ternak yang terjangkit wabah PMK merupakan jenis sapi perah di Blok Cigeureung, Kelurahan Cipari, Cigugur.

"Tercatat sudah ada 147 sapi perah terjangkit PMK di Blok Cigeureung, Cipari. Totalnya sendiri mencapai 160 kasus PMK dengan rincian Cipari 147 kasus, Cijoho Landeuh 6 kasus, Mandapa Jaya 4 kasus, dan Cirukem 3 kasus.

Kasus itu diantaranya ada 7 ekor  sapi potong. Nah kasus ini pertama kali muncul dari sapi potong di Desa Mandapa Jaya 4 ekor dan Desa Cirukem 3 ekor,” kata drh Rofiq.

Kini, Rofiq mengaku tengah fokus penanganan dan pemberantasan wabah PMK di Blok Cigeureung, Kelurahan Cipari, Kecamatan Cigugur, Kuningan.

Sebab kasus PMK paling banyak menyerang sapi perah di Cigugur dengan total 147 ekor.

“Jadi itu yang sekarang kita berusaha, bagaimana mencegah penularan agar tidak lebih luas lagi. Untuk ketersediaan vaksin penanganan kasus PMK di Kuningan hingga sekarang belum ada. Namun pemerintah berencana akan mendatangkan vaksin itu di pertengahan bulan Juni 2022," katanya. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved