Soal Peluru Nyasar Yang Diduga Oleh Polisi Kena Warga di Sumedang. Polda Jabar Dalami
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, pihaknya harus objektif dalam menangani dugaan masalah tersebut.
Dia mengatakan korban meninggal di RSHS. Sebelumnya, korban dibawa ke RS AMC di Cileunyi, Kabupaten Bandung, tetapi kemudian dirujuk ke RSHS dan menjalani perawatan. Namun, nyawa Dede tak tertolong.
"Korban sedang di bengkel membetulkan sepeda motor. Terkena tembakan di bagian pantat. Tidak tahu kalau jumlah peluru," katanya.
Kusnadi mengatakan pemilik pistol yang meletup dan pelurunya membuat Dede meninggal dunia itu diduga anggota Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat.
"Ya betul itu polisi, dari Polda Jabar," katanya.
Tidak diketahui apakah polisi tersebut meletuskan tembakan untuk kepentingan pengejaran pelaku kriminal atau hanya berlagak sebagai koboy.
Dengan meninggalnya Dede, Kusnadi mengatakan bahwa pihak keluarga ingin ada penyelesaian yang sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Inginnya ditindak lanjuti dan diusut tuntas sesuai hukum yang berlaku," katanya.
Sampai Sabtu sore, jenazah Dede belum dikebumikan. Jenazahnya masih diautopsi di RSHS di Kota Bandung.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari kepolisian setempat atas peristiwa tersebut.

Tangis Istri Pecah
Jenazah Dede Roswandi (37) warga Sumedang yang menjadi korban peluru nyasar tiba di rumah duka di Dusun Boma RT06/04, Desa Pamulihan, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Sabtu (28/5/2022) tengah malam.
Kedatangan jenazah yang dibawa menggunakan ambulans itu dikawal mobil lain, yakni satu mobil tim pegidentifikasi sidik jari (Inafis) dan satu unit mobil sedan polisi.
Jenazah sebelumnya diautopsi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) di Kota Bandung. Jenazah tiba diantarkan pada pukul 23.30 WIB
Baca juga: Pria di Sumedang Meninggal Kena Peluru Nyasar, Diduga Kena Tembakan Anggota Polda Jabar
Di rumah duka, memang telah banyak pelayat menunggu jenazah itu tiba. Jenazah disambut dengan rasa sedih yang kental, yang terlihat dari wajah-wajah pelayat.
Tak sedikit di antara orang-orang yang menanti jenazah itu menangis. Terutama seorang perempuan yang disebut-sebut sebagai istrinya.