Berita Viral

SOSOK Gus Thuba Dianggap Tidak Sopan Terhadap Ulama Habib Abdul Qodir, Video Gesturnya Viral

Kemudian nama Gus Thuba menjadi sorotan karena aksinya yang dianggap tak sopan ke Habib Abdul Qadir Bin Abdul Hadi Al-Hadir Banyuwangi.

Editor: Mumu Mujahidin
(video vira via Warta Kota)
Tangkap layar video viral Gus Thuba yang dianggap tak sopan ke Habib Abdul Qadir Bin Abdul Hadi Al-Hadir Banyuwangi. 

“Orang itu nggak tau tugasnya Gus Thuba. Sebenarnya Gus Thuba ngawasi hafizhul Quran. Itu yang luar biasa," tuturnya.

Adapun Gus Thuba merupakan cucu dari ulama karismatik asal Kediri, KH Hamim Djazuli atau Gus Miek.

"Bukan semua orang, memang ndak bisa kalau bukan tetesannya Gus Miek. Karena itu tetesannya Gus Miek, jadi melakukan sesuatu itu karena tetesannya orangtuanya,”

Ulama asal Banyuwangi itu juga menilai bahwa Gus Thuba tak bersikap sombong apalagi angkuh.

“Kok dicap sombong, justru penampilan Gus Thuba itu anggun. Orang ahli akhirat nggak bilang gitu (sombong). Orang ahli dunia hanya menganggap penampilan,” ucapnya.

Baca juga: Karomah KH Maimun Zubair Alias Mbah Moen, Didatangi Rasulullah SAW Karena Santri Bohong Soal Nasab

Sosok Gus Thuba

Gus Thuba diketahui merupakan cucu dari Gus Miek yang diyakini sebagai Wali atau kekasih Allah karena memiliki banyak karomah atau kelebihan yang sulit dijangkau akal.

Dilansir dari Tribun Jatim, tidak sedikit karomah Gus Miek atau kisah kewalian Gus Miek bagi orang dektanya atau orang kebetulan pernah bersinggungan langsung Gus Miek.

Bahkan beberapa kerabatnya mendapatkan banyak cerita tentang bagaimana s sosok Gus Miek ini memang sangat unik, seperi penulis sendiri yang mendapat banyak cderita dari putra-putra beliau, ketika menghadiri Semaan Al Quran di Ndalem (kediaman) saat Haul Gus Miek maupun acara Semaan rutin setiap bulan di wilayah Sidoarjo dan Surabaya tiap Jumat Wage, maupun saat malam Jumat Kliwon di Makam Auliya Tambak Ngadi, Kediri.

KH Hamim Tohari Djazuli (Gus Miek)
KH Hamim Tohari Djazuli (Gus Miek) (istimewa)

Ini sepenggal cerita tentang karomah Gus Miek.

"Jangan ceritakan kejadian ini sampai aku mati (wafat)," kata mbah Kiai Hayat Rois Syuriah PCNU Nganjuk.

Pada tahun 80-an, Gus Miek sewaktu pulang dari rapat besar NU di Surabaya, ternyata mobil yang beliau kendarai bersama rombongan kehabisan bensin di tengah malam dan jauh dari pemukiman warga.

"Waduh gimana ini yai?" keluh salah satu anggota rombongan.

Dengan santai Gus Miek berkata "Haa,,, sana cari air di kali (sungai)," perintah Gus Miek kepada seorang pengikutnya.

"Untuk apa?," ujar Kiai Hayat Rois yang tidak paham ata speruintah Gus Miek.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved