Arus Mudik 2022
Mau Mudik Lewat Jalur Pantura Jabar? Ini Daftar Oleh-oleh Khas dan Unik yang Cocok buat Pemudik
Di sepanjang arus mudik 2022 Jalur Pantura ini, ada sejumlah kuliner yang bisa dibawa pulang untuk keluarga di kampung halaman
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Jalur Pantai Utara atau Jalur Pantura di Jawa Barat yang membentang dari mulai Bekasi sampai Cirebon, akan menjadi salah satu jalur utama yang dilalui pemudik pada Lebaran tahun ini.
Di sepanjang arus mudik 2022 Jalur Pantura ini, ada sejumlah kuliner yang bisa dibawa pulang untuk keluarga di kampung halaman. Yuk cek ada kuliner khas apa saja di sana.
1. Kerupuk Melarat
Kerupuk menjadi salah satu camilan yang disukai hampir semua masyarakat Indonesia. Namun di Cirebon ada kerupuk yang unik, berbeda dengan jenis kerupuk lainnya, namanya kerupuk melarat.
Keunikan dari kerupuk ini ialah cara memasaknya yang tanpa menggunakan minyak goreng. Sebagai gantinya, kerupuk mengembang setelah dimasak menggunakan pasir panas. Konon cara memasak seperti inilah yang membuat nama camilan ini kerupuk melarat.

Tentu saja, pasir yang digunakan tidak sembarangan. Berdasarkan ensiklopedikuliner.pmb.lipi.go.id pasir yang digunakan untuk membuat kerupuk ini berasal dari sungai.
Pasir tersebut kemudian diayak. Setelah diayak, pasir tersebut dicuci agar terbebas dari tanah liat, lalu dibersihkan dan dijemur hingga kering sebelum akhirnya digunakan.
Soal cita rasa, kerupuk dari bahan dasar tepung kanji ini rasanya lebih kesat, agak manis gurih yang berbeda dengan kerupuk lainnya. Kendati begitu, cemilan ini punya tempat tersendiri di lidah pecintanya.
Jika Anda mudik lewat jalur Pantura Cirebon, kerupuk ini bisa dijadikan sebagai oleh-oleh di Jalur Pantura. Salah satu sentra pembuatannya ada di Tengah Tani, Cirebon dengan harga mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 30 ribu per bungkusnya.
2. Sirup Tjampolay
Lewat ke Cirebon, tentu tak lengkap rasanya bila tak mencoba segarnya Sirup Tjampolay, alias sirup cap buah campolay yang melegenda. Campolay sendiri disebut juga sawo belanda yang memiliki rasa yang manis dan tekstur yang lembut.

Minuman yang telah ada sejak 11 Juli 1936 ini, diracik oleh keturunan Tionghoa, Tan Tjek Tjiu. Konon, rasanya yang manis dan legit tak hanya disukai oleh warga lokal, namun juga orang Belanda yang tinggal di Kota Udang tempo dulu.
Selain rasa buah campolay, saat ini Sirup Tjampolay memiliki 9 varian rasa lainnya seperti rasa asam jeruk, rasa rossen, nanas, pisang susu, melon, leci, mangga gedog, kopi moka dan jeruk nipis.
Sirup kental dan manis ini bisa dijadikan buah tangan bagi sanak saudara di kampung halaman. Dilansir dari berbagai sumber, sebotol Sirup Tjampolay bisa dibeli dengan kocek sekitar Rp 30 ribu di berbagai sentra oleh-oleh di Cirebon.