Sosok

SOSOK Rara Pawang Hujan di MotoGP Mandalika, Jadi Kepercayaan Pejabat dan Disorot Media Asing

Inilah sosok Rara Isti Wulandari, pawang hujan di ajang MotoGP Mandalika 2022 yang menjadi sorotan publik.

Editor: dedy herdiana
Kompas.com/Benediktus Agya Pradipta/TribunBali.com I Nyoman Mahayasa/Kompas.com Firzie A Idris
Kolase foto Rara sang pawang hujan 

TRIBUNCIREBON.COM - Inilah sosok Rara Isti Wulandari, pawang hujan di ajang MotoGP Mandalika 2022 yang menjadi sorotan publik.

Namanya yang akrab disapa Mbak Rara ini semakin dikenal hingga mendunia setelah aksinya yang menarik perhatian saat pagelaran MotoGP Mandalika 2022 yang digelar pada Minggu (20/3/2022) kemarin.

Dalam aksinya, Rara Istiati Wulandari turun langsung ke di Sirkuit Mandalika, berjalan telanjang kaki menembuh hujan sambil melakukan ritual mengusir hujan.

Selain mampu menghalau hujan, Rara juga diminta mendatangkan hujan.

"Pawang hujan memang identik mengusir hujan atau memindahkan hujan."

"Padahal kita juga perlu hujan juga supaya trek dingin dan tidak panas," kata Koordinator Sirkuit Mandalika dari Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Deny Pribadi, kepada Kompas.com, Sabtu (19/3/2022).

"Udaranya seperti ini kan enak sekali, mendung tapi tidak selalu panas dan tidak juga hujan," imbuhnya.

Baca juga: Rara Pawang Hujan di Sirkuit Mandalika Mendunia, Aksinya Sampai Ditiru Quartararo

Sosok Mbak Rara

Lantas, siapakah sosok Mbak Rara Isti Wulandari?

Mengutip TribunBali.com, Rara yang lahir di Jayapura, 22 Oktober 1983 ini merupakan keturunan trah Solo-Yogyakarta.

Sejak kecil, ia sudah dekat dengan dunia spiritual lantaran kakek dan sang ayah menjadi orang kepercayaan untuk menangani setiap acara Keraton Solo.

Keahliannya menjadi pawang hujan pun sudah didapat Rara sejak kecil.

Di umur sembilan tahun, ia pernah menjadi pawang hujan untuk acara wayang.

"Umur sembilan tahun saya sudah cari uang sendiri dari acara wayang. Waktu itu saya belum menggunakan menyan untuk menjadi pawang hujan. Saya bilang ke dalangnya kalau saya bisa bantu agar tidak hujan," kisah Rara, Minggu (31/3/2019).

Dilansir Tribunnews.com, ia pernah menjadi pawang hujan di acara Opening Asian Games 2018 di Jakarta.

Rara direkomendasikan Menteri BUMN Erick Thohir untuk menangani cuaca selama MotoGP Mandalika 2022 digelar.

Ia sudah bergabung dengan tim pawang hujan sejak tes pramusim.

Kendati demikian, Rara baru mulai bertugas pada 1 Maret 2022 lewat jarak jauh.

Lalu, ia diminta mendatangkan hujan pada 9-11 Maret 2022 untuk mendinginkan lintasan yang baru diaspal ulang.

"Saya sebagai tim doa pawang hujan yang direkomendasikan Pak Erick Thohir (Menteri BUMN) dan sering mengawal event-nya Presiden Jokowi dan event kenegaraan lain."

"Bersama dengan tim ITDC dan Pak Hadi Tjahjanto sebagai koodinator lapangan, melakukan modifikasi cuaca dengan kekuatan doa," ungkap Rara saat ditemui Kompas.com, Jumat (18/3/2022).

"Di sini, saya diminta menurunkan suhu agar lembap dan sejuk dengan sedikit hujan," imbuhnya.

Aksi Rara sebagai pawang hujan ternyata menarik perhatian tim Dorna Sport.

Menurut Deny Pribadi, banyak orang-orang dari Dorna melihat aksi Rara yang berkeliling sekitar sirkuit.

Mereka beranggapan apa yang dilakukan Rara adalah hal menarik.

"Mungkin kaya Dorna di luar negeri kayanya tidak pakai seperti ini."

"Percaya tidak percaya itu terjadi, mungkin di Amerika, Spanyol, Italia, tidak ada seperti ini jampi-jampi pakai kembang, kemenyan, ya itulah Indonesia," tuturnya, masih dari Kompas.com.

Jadi Kepercayaan Pejabat

Masih dari TribunBali.com, Rara Isti Wulandari sudah menjadi kepercayaan para pejabat Republik Indonesia sejak 2015.

Ia beberapa kali direkomendasikan untuk menjadi pawang hujan di sejumlah acara besar atau hajatan orang penting.

Rara mengaku dirinya pernah dipercaya menjadi pawang hujan untuk pernikahan anak mantan Wakapolri, Budi Gunawan.

Permintaan itu datang dari Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.

"Agak surprise sebenarnya, karena di sana sudah ada pawang hujan yang lokal."

"Tapi, saat itu Pak Hasto (Hasto Kristiyanto) datang ke Puri Satria terus diminta bantu pawang hujan biar di sana ada tambahan orang Bali," paparnya, Minggu (31/3/2019).

"Dia bilang ke saya, 'Mbak kok pakai baju kebaya, cantik, nanti luntur make up-nya.'"

"Kita ketahui kan kalau pawang hujan itu lumrah pakai baju hitam serem."

"Aku pakai pakaian biasa dan bahkan pakai makeup, jadinya saya minggir dulu," kisahnya.

Jadi Sorotan Media Asing

Dilansir dari Kompas.com yang mengutip dari Kompas.tv, keberhasilan pawang hujan tersebut kemudian menjadi sorotan sejumlah media asing.

Media asal Italia Periodicodaily memuat headline "Pawang hujan untuk menangkal hujan di MotoGP".

Dalam artikelnya, Periodicodaily menuliskan bahwa seorang pawang hujan "memiliki kekuatan nyata melawan fenomena atmosfer, kemampuan ekstrasensor yang mampu mengendalikan dan menenangkan bahkan badai petir yang paling ganas sekalipun".

Sementara itu media Spanyol Mundo Deportivo juga memuat tulisan bahwa MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika bisa digelar setelah "memanggil tarian nonhujan melalui pawang hujan, layanan yang biasanya digunakan dalam acara-acara besar seperti pernikahan atau konser musik".

Tak ketinggalan pula media Jerman Speed Week juga menuliskan hal yang hampir serupa dengan Mundo Deportivo.

Namun Speed Week cukup kagum dengan keberhasilan pawang hujan yang bisa meredakan hujan badai di Sirkuit Mandalika.

Bahkan mereka juga menyebut bahwa "di Indonesia, pawang hujan adalah orang-orang dengan kemampuan dunia lain yang diyakini masyarakat dapat mengendalikan hujan atau bahkan cuaca".

Akun Twitter @MotoGP, juga menuliskan twit "The master". 

Kemudian setelah beberapa jam akun @MotoGP menambahkan komentar pada video sebelumnya dengan bertuliskan "It Worked" atau dinilai berhasil.

(Tribunnews.com/TribunBali.com/Kompas.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved