3 Desa di Perbatasan Kuningan Timur Jadi Sasaran Pengembangan Wisata, Kadis Porapar Bilang Begini

Tiga desa yang berada di wilayah Kuningan Timur jadi sasaran pemerintah dalam pengembangan objek wisata di Kuningan.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Mutiara Suci Erlanti
TribunCirebon.com/Ahmad Ripai
Pembangunan Waduk Kuningan sudah rampung. 

Laporan Kontributor Kuningan Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM,KUNINGAN - Tiga desa yang berada di wilayah Kuningan Timur sekaligus perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah menjadi sasaran pemerintah dalam pengembangan objek wisata di Kuningan.

"Terlepas dengan Waduk Kuningan yang memiliki potensi destinasi wisata, ada tiga desa yang menjadi sasaran pengembang destinasi wisata," ungkap Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kuningan, Toto Toharudin saat memberikan keterangan kepada Tribuncirebon.com, Minggu (13/3/2022).

Tiga desa yang menjadi sasaran pengembangan wisata yaitu Desa Dukuhbadag, Desa Ciangir dan Desa Cimara yang berada di Kecamatan Cibingbin.

"Ketiga desa tadi merupakan pengembangan sekaligus pemerataan objek wisata di Kuningan. Sebab selama ini, destinasi yang terkenal itu berada di Wilayah Kuningan tengah, selatan dan Kuningan Utara saja," kata Toto lagi.

Masuknya desa tadi, dia mengatajab bahwa potensi destinasi wisata di daerah akan bertambah, karena selama ini jumlah wisata termasuk dalam kawasan Taman Nasional Hukum Ciremai itu tidak lebih dari sekitar 174 lokasi wisata tersebar di Kuningan.

"174 lokasi wisata itu terdiri dari wisata perorangan, desa hingga manajemen atau pengelola itu dilakukan oleh kelompok sadar wisata," ujarnya. 

Ratusan objek wisata yang menjadi daya tarik di Kuningan otomatis menambah jumlah pelancong sejak Pandemi Covid-19 terjadi hingga sekarang.

"Jumlah pengunjung sebelum terjadi Pandemi Covid-19 itu ada sekitar 4 juta lebih, total wisatawan yang menghabiskan masa liburan atau berwisata yang berada di Kuningan. Jumlah itu, selama Pandemi Covid-19 jelas mengalami penurunan hampir separo alias sekitar 2 juta pengunjung tercatat," kata Toto Toharudin.

Toto menyebut, jumlah pelancong tercatat itu dari sebanyak objek wisata di Kuningan sekitar 174 titik yang menyebar.

"Ya untuk jumlah wisata di Kuningan ada 174 titik wisata dan termasuk wisata yang berada di kawasan Gunung Ciremai," ujarnya.

Terlepas dengan dampak Pandemi Covid-19 terjadi di sektor wisata, Toto menyebut pemerintah melalui dinasnya, telah menyiapkan dan menjalankan formula sekaligus terobosan dalam mengembangkan sektor wisata di Kuningan.

"Ada tiga pola pengembangan wisata yang kami lakukan. Seperti Punggawa Desa itu kepanjangan pemuda ngawangun desa, Sapari Ku Masagi itu Sapta pesona pariwisata Kuningan masyarakat bersinergi. Tidak hanya itu, program unggulan lainnya itu jumling saboga alias  Jum'at keliling sapa warga," katanya.

Menyinggung soal jumlah wisata tersebar di Kuningan berdasarkan target desa wisata, kata Toto, untuk jumlah desa wisata itu ada sebanyak 45 titik di desa berbeda di Kuningan.

"Tentunya, desa wisata dan wisata desa ini harus dibedakan. Jumlah mendominasi di daerah masih wisata desa dan untuk desa wisata itu berada di Desa Cibuntu dan itu menjadi keterwakilan desa wisata tingkat Jabar untuk nasional," katanya. 

Mengenai penjelasan desa wisata, katanya, sektor pengembangan itu semata pada wisata saja dan belum merata terhadap lingkungan masyarakat sekitar. 

"Misal di desa ada salah satu wisata dan itu belum bersinergi dengan budaya, kearifan lokal dan pengembangan UMKM. Nah, ini berbeda dengan wisata desa yang lebih lengkap diketahui bahwa di lokasi itu satu kesatuan, antara wisata, Kebudayaan, kearifan lokal dan pengembangan UMKM dalam sektor ekonomi meningkat," katanya. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved