Rusia Serang Ukraina

Ukraina harus Penuhi 4 Syarat Ini Jika Ingin Rusia Hentikan Serangannya, Mutlak Tak Gabung NATO

Juru Bicara Kremlin Rusia, Dmitry Peskov membeberkan empat hal krusial  yang menjadi tuntutan Rusia terhadap Ukraina untuk bisa dipenuhi.

Editor: Mumu Mujahidin
AFP/SERGEI SUPINSKY
Anggota layanan Ukraina terlihat di lokasi pertempuran dengan kelompok penyerang Rusia di ibukota Ukraina, Kyiv, pada pagi hari 26 Februari 2022, menurut personel layanan Ukraina di tempat kejadian. - Tentara Ukraina memukul mundur serangan Rusia di ibu kota, kata militer pada 26 Februari setelah Presiden Volodymyr Zelensky yang membangkang bersumpah bahwa negaranya yang pro-Barat tidak akan ditundukkan oleh Moskow. Ini dimulai pada hari ketiga sejak pemimpin Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi skala penuh yang telah menewaskan puluhan orang, memaksa lebih dari 50.000 orang meninggalkan Ukraina hanya dalam 48 jam dan memicu kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Eropa. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP) 

TRIBUNCIREBON.COM - Rusia akan menghentikan invasinya jika Ukraina memenuhi 4 syarat dari negara yang dipimpin oleh Vladimir Putin.

Salah satu syarat yang wajib dan bersifat mutlak Ukraina tak boleh gabung dengan NATO.

Rusia telah mengatakan kepada Ukraina bahwa pihaknya siap untuk menghentikan operasi militer "dalam sekejap" jika Kyiv memenuhi daftar persyaratan.

Dikutip dari Reuters, Juru Bicara Kremlin Rusia, Dmitry Peskov membeberkan empat hal krusial  yang menjadi tuntutan Rusia terhadap Ukraina untuk bisa dipenuhi.

Pernyataan itu dikatakan Peskov pada Senin (7/3/2022), di hari ke-12 invasi Rusia.

Anggota layanan Ukraina terlihat di lokasi pertempuran dengan kelompok penyerang Rusia di ibukota Ukraina, Kyiv, pada pagi hari 26 Februari 2022, menurut personel layanan Ukraina di tempat kejadian. - Tentara Ukraina memukul mundur serangan Rusia di ibu kota, kata militer pada 26 Februari setelah Presiden Volodymyr Zelensky yang membangkang bersumpah bahwa negaranya yang pro-Barat tidak akan ditundukkan oleh Moskow. Ini dimulai pada hari ketiga sejak pemimpin Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi skala penuh yang telah menewaskan puluhan orang, memaksa lebih dari 50.000 orang meninggalkan Ukraina hanya dalam 48 jam dan memicu kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Eropa. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP)
Anggota layanan Ukraina terlihat di lokasi pertempuran dengan kelompok penyerang Rusia di ibukota Ukraina, Kyiv, pada pagi hari 26 Februari 2022, menurut personel layanan Ukraina di tempat kejadian. - Tentara Ukraina memukul mundur serangan Rusia di ibu kota, kata militer pada 26 Februari setelah Presiden Volodymyr Zelensky yang membangkang bersumpah bahwa negaranya yang pro-Barat tidak akan ditundukkan oleh Moskow. Ini dimulai pada hari ketiga sejak pemimpin Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi skala penuh yang telah menewaskan puluhan orang, memaksa lebih dari 50.000 orang meninggalkan Ukraina hanya dalam 48 jam dan memicu kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Eropa. (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP) (AFP/SERGEI SUPINSKY)

Ukraina Diminta Hentikan Aksi Militer

Syarat pertama, Rusia meminta agar Ukraina demiliterisasi atau menghentikan aksi militernya. 

Seperti diketahui, Rusia telah menyerang Ukraina dengan menggempur kota-kota termasuk Kyiv, Kharkiv dan pelabuhan Mariupol.

Invasi yang diluncurkan mulai 24 Februari 2022 ini memicu berbagai kecaman di seluruh dunia, dan menyebabkan sanksi berat terhadap Moskow.

Dalam hal ini Peskov menegaskan, Rusia tidak berusaha untuk mengklaim teritorial di Ukraina dan membantah isu bahwa mereka menuntut agar Kyiv diserahkan.

"Kami benar-benar menyelesaikan demiliterisasi Ukraina. Kami akan menyelesaikannya. Tetapi yang utama adalah Ukraina menghentikan aksi militernya. Mereka harus menghentikan aksi militer mereka dan kemudian tidak ada yang akan menembak," katanya Kremlin. 

Baca juga: Rusia Kembali Kehilangan Jenderal Top, Mayjen Vitaly Tewas Dihabisi Pasukan Ukraina

Menjamin Status Non-Blok Ukraina

Kedua, Rusia meminta Ukraina menjamin status non-bloknya. 

Mengenai masalah netralitas, Peskov mengatakan Rusia meminta untuk mengubah konstitusi agar mencerminkan netralitasnya.

"Mereka harus membuat amandemen konstitusi yang menurutnya Ukraina akan menolak setiap tujuan untuk memasuki blok mana pun."

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved