Rusia Tetapkan Sejumlah Negara yang Dianggap Tak Bersahabat, Berikut Daftarnya
Pemerintah Federasi Rusia pada Senin (7/3/2022), menetapkan daftar negara bagian dan teritori asing yang melakukan tindakan tak bersahabat
TRIBUNCIREBON.COM- Pemerintah Federasi Rusia pada Senin (7/3/2022), menetapkan daftar negara bagian dan teritori asing yang melakukan tindakan tak bersahabat terhadap Rusia, perusahaannya, dan warganya.
Dikutip dari Kantor Berita Rusia TASS, negara dan wilayah yang masuk dalam daftar itu telah memberlakukan atau bergabung dengan sanksi terhadap Rusia setelah dimulainya operasi militer khusus Angkatan Bersenjata Rusia di Ukraina.
Negara yang masuk daftar ini diketahui bukan hanya dari Benua Amerika dan Eropa, tapi juga Benua Asia.
Daftar tersebut mencakup:
Amerika Serikat (AS)
Kanada
Negara-negara Uni Eropa
Inggris (termasuk Jersey, Anguilla, Kepulauan Virgin Britania Raya, Gibraltar)
Ukraina
Montenegro
Swiss
Albania
Andorra
Islandia
Liechtenstein
Monako
Norwegia
San Marino
Makedonia Utara
Jepang
Korea Selatan
Australia
Mikronesia
Selandia Baru
Singapura
Taiwan (dianggap sebagai wilayah China, tetapi diperintah oleh pemerintahannya sendiri sejak 1949)
Pemerintah Rusia mencatat bahwa menurut keputusan ini, warga negara dan perusahaan Rusia, negara itu sendiri, wilayah, dan kotamadya yang memiliki kewajiban valuta asing kepada kreditur asing dari daftar negara yang tidak bersahabat, akan dapat membayarnya dalam rubel.
Prosedur sementara yang baru berlaku, yaitu untuk pembayaran yang melebihi 10 juta rubel per bulan atau jumlah yang sama dalam mata uang asing.
Sanksi Rusia
Seperti diketahui, sejak memulai invasi ke Ukraina, Rusia terus mendapatkan sanksi baru dari berbagai negara lain yang mengecam tindakan tersebut. Sanksi bahkan ada yang langsung menyasar politisi, pejabat, dan oligarki di Rusia.
Misalnya saja, aset asing Presiden Vladimir Putin di UE, AS, Inggris, Swiss, Jepang, dan Kanada akan dibekukan, meskipun dirinya masih diizinkan untuk melakukan perjalanan ke yurisdiksi tersebut.
Dikutip dari Reuters, alasan pembekuan aset, menurut teks hukum UE yang diterbitkan pada Jumat (25/2/2022), adalah pengakuannya atas kemerdekaan Donetsk dan Luhansk, memerintahkan angkatan bersenjata Rusia ke daerah-daerah itu dan untuk invasi skala penuh ke Ukraina
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/cirebon/foto/bank/originals/rusia-frustrasi-pertahanan-ukraina-kuat-gagal-dominasi-udara-putin-siapkan-langkah.jpg)