KKB Papua
Cara KKB Papua Membantai 8 Orang Sekaligus Membuat Nelson Gemetar Ketakutan: Pakai Parang
Korban selamat pembantaian KKB Papua di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak Nelson Sarira mengungkap cara KKB Papua membantai teman-temannya.
Evakuasi jenazah tersebut menggunakan pesawat Rimbun Air PK-OTJ dan tiba pada pukul 12:02 WIT di Bandara Mozes Kilangin Timika.
Berdasarkan pemantauan Tribun-Papua.com, jenazah dibawa satu kali dan masih dibungkus menggunakan 8 kantong jenazah kemudian dibawa menjuju RSUD setempat.
Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz Komisaris Besar Polisi Muhammad Firman mengungkapkan proses evakuasi berjalan lancar.
"Proses evakuasi berjalan lancar, tidak ada gangguan cuaca, dan situasi keamanan di sana," ujar Kombes Pol Muhammad Firman kepada wartawan, dikutip dari Antara.
Jenazah kemudian dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika, untuk dibawa ke kamar jenazah RSUD Mimika.
Jasad korban serangan KKB tersebut bakal diidentifikasi dan divisum.
Firman mengatakan, tim evakuasi terdiri atas sembilan personel Brimob Satgas Damai Cartenz.
Tim berangkat dari Timika menuju lokasi korban sekitar pukul 07.30 WIT.
Dalam melakukan evakuasi, tim menggunakan empat helikopter yang terdiri atas tiga helikopter sipil dan satu helikopter TNI AD.
Seusai dievakuasi dari Beoga, delapan jenazah itu lantas diterbangkan dengan helikopter menuju Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.
Kemudian, delapan jenazah korban serangan KKB tersebut dibawa ke Bandara Mozes Kilangin, Timika, dengan pesawat twin otter milik maskapai Rimbun Air dari Bandara Bilogai Sugapa.
Baca juga: SOSOK Billy Garibaldi Korban KKB Asal Bandung di Mata Ketua RW: Warga Cukup Mengenal Almarhum
Kronologi
Sementara itu, Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Muhammad Firman, Sabtu (5/3/2022) menuturkan, pelaku tiba-tiba menyerang NS dan delapan temannya usai mereka mendatangi kamp.
Saat itu, menurut kesaksian NS, ada sekitar 10 orang yang kemudian oleh aparat diyakini merupakan KKB pimpinan Nau Waker.
"Pelaku diperkirakan 10 orang, sebagian bawa parang dan senjata api," tutur Firman.