Konflik Rusia vs Ukraina

NGERI, Putin Diduga Hilangkan Ribuan Jasad Tentara Rusia Tewas di Ukraina pakai Krematorium Bergerak

Sungguh mengerikan, dugaan atas jawaban misteri keberadaan krematorium bergerak ( pembakar mayat ) yang dibawa pasukan Rusia saat menyerbu Ukraina.

Editor: dedy herdiana
Angkatan Darat Ukraina
Kendaraaan lapis baja dan tank milik Rusia terlihat rusak dan terbakar di wilayah Kharkiv, Ukraina, Kamis (24/2/2022). Invasi Rusia itu mendapat perlawanan dari pasukan Ukraina meski di atas kertas kekuatan Ukraina kalah jauh. 

TRIBUNCIREBON.COM - Sungguh mengerikan, dugaan atas jawaban misteri keberadaan krematorium bergerak ( pembakar mayat ) yang dibawa pasukan Rusia saat menyerbu Ukraina.

Hingga sekarang, memang Pemerintah Presiden Vladimir Putin masih bungkam atas jumlah korban dan kerugian yang dialami dalam invasi ke Ukraina.

Pengamat Rusia di Universitas Bremen, Jerman, Nikolay Mitrokhin, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan Rusia “secara praktis berhenti di semua lini”.

“Serangan pagi besar-besaran di (kota timur) Kharkiv telah berhasil digagalkan dan upaya untuk memasuki Kyiv dari [kota] Irpen [di barat] telah dihentikan,” kata Mitrokhin.

“Posisi strategis Rusia … memburuk dengan cepat. Militer Rusia menderita kerugian besar,” tambahnya.

Terpisah Kementerian Pertahanan Ukraina mengklaim lebih dari 5.000 tentara Rusia tewas dalam empat invasi Rusia ke Ukraina, 24-27 Februari 2022.

Baca juga: Terungkap Sosok Target Kedua Putin yang Bakal Dihabisi Setelah Presiden Ukraina

Dikutip dari Facebook Kementerian Pertahanan Ukraina, sekitar 5.300 tentara Rusia tewas, dan 191 tank dan 816 pengangkut personel lapis baja telah dihancurkan.

Sedangkan 29 jet tempur dan 29 helikopter Rusia ditembak jatuh pasukan Ukraina.

Krematorium keliling yang ditempatkan Rusia bersama tentara yang bersiap perang.
Krematorium keliling yang ditempatkan Rusia bersama tentara yang bersiap perang. (Mirror.co.uk)

Namun Ruslan Leviyev, pendiri Tim Intelijen Konflik non-pemerintah (CIT), sebuah kelompok investigasi open-source, pengamat militer Rusia, mengatakan timnya memperkirakan setidaknya 500 tentara Rusia telah tewas dalam konflik sejauh ini.

“(Kementerian Pertahanan Rusia ) sendiri tidak mengakui satu kerugian pun, bukan tawanan perang atau mereka yang tewas dalam aksi. Seolah-olah tidak ada sama sekali,” kata Leviyev kepada Current Time, jaringan berbahasa Rusia yang dijalankan oleh RFE/RL bekerja sama dengan VOA.

Tak lama setelah wawancara Leviyev, Minggu 27 Februari, Kementerian Pertahanan Rusia mengeluarkan pengakuan pertama tentang korban, tetapi tidak memberikan angka berapa banyak yang telah diderita militer Rusia.

"Sayangnya, ada yang tewas dan terluka di antara rekan-rekan kami," kata juru bicara kementerian Igor Konashenkov seperti dikutip oleh kantor berita pemerintah RIA Novosti.

Baca juga: Cuma Satu Cara yang Bisa Hentikan Serangan Rusia ke Ukraina, Paling Dinantikan Putin

Dilansir dari www.rferl.org, kKarena Rusia tetap bungkam soal jumlah kerugian yang dialami dalam invasi ke Ukraina, Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengunggah foto dan identitas pasukan Rusia yang tewas atau ditahan.

Situs yang disebut Ishchi Svoikh (Cari Milik Anda),  sebagian ditujukan untuk merusak moral agar warga Rusia menolak perang di Ukraina.

URL situs web yang diluncurkan oleh Ukraina bagi orang Rusia untuk mengidentifikasi kerabat mereka yang terbunuh atau ditangkap disebut 200rf.com -- referensi ke "Cargo 200," kode untuk mayat tentara yang dikembalikan.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved