Perang Rusia vs Ukraina
Presiden Ukraina Zelensky Sebut Negaranya Dibiarkan Sendiri Melawan Rusia Tak Ada yang Berani Bantu
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa 137 orang telah tewas dan 316 lainnya terluka oleh serangan Rusia.
Presiden Ukraina mengatakan dia akan tetap berada di Kyiv, bahkan ketika, katanya, Rusia telah menandai dia sebagai "target #1" dan keluarganya sebagai "target #2".
Baca juga: Baru Sehari Menyerang, Rusia Sudah Tewaskan 137 Orang, Presiden Ukraina: Kami Dibiarkan Sendiri
Rusia Kuasai Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl, Tentara Sandera Warga
Sekitar Kamis tengah malam, Pasukan Rusia telah merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl setelah pertempuran sengit, kata penasihat presiden Ukraina Mykhaylo Podolyak.
Podolyak berkata:
"Mustahil untuk mengatakan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl aman setelah serangan oleh Rusia."
"Ini adalah salah satu ancaman paling serius di Eropa saat ini."
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, juga mengatakan daerah Chernobyl dekat Kyiv sekarang berada di bawah kendali pasukan Rusia.
Jumat pagi, AS melaporkan bahwa staf di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl sedang "disandera" oleh tentara Rusia.
Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pada konferensi pers:
"Kami marah dengan laporan yang kredibel bahwa tentara Rusia saat ini menyandera staf fasilitas Chernobyl."
"Penyanderaan yang melanggar hukum dan berbahaya ini, yang dapat mengganggu upaya pegawai negeri yang diperlukan untuk memelihara dan melindungi fasilitas limbah nuklir, jelas sangat mengkhawatirkan dan memprihatinkan."
"Kami mengutuknya dan kami meminta pembebasan mereka."
Baca juga: Ukraina Pengekspor Gandum ke Indonesia, Akankah Membuat Harga Mi Instan dan Tepung Terigu Naik?
6 hal lainnya yang terjadi semenjak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina
Mengutip The Guardian, berikut adalah ringkasan dari beberapa peristiwa penting di hari Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina, yang memicu peringatan dari para pemimpin dunia tentang konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.
- Beberapa menit setelah Vladimir Putin mengumumkan "operasi militer khusus", ledakan terdengar di dekat kota-kota besar Ukraina, termasuk ibu kota, Kyiv.