Reaksi Dunia Mengecam Serangan Rusia ke Ukraina, PM Inggris: Vladimir Putin Memilih Jalan Darah
Negara-negara di dunia langsung bereaksi keras begitu Rusia melancarkan serangan rudal penjelajah ke sejumlah kota di Ukraina
Penulis: Machmud Mubarok | Editor: Machmud Mubarok
TRIBUNCIREBON.COM, KIEV - Negara-negara di dunia langsung bereaksi keras begitu Rusia melancarkan serangan rudal penjelajah ke sejumlah kota di Ukraina, Rabu (23/2/2022). Serangan itu dilakukan setelah pidato Presiden Rusia Vladimir Putin yang memerintahkan penyerangan ke Ukraina.
Sebagaimana dilansir dari Aljazeera, sejumlah negara mengutuk drtsmhdi dunia setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan tentaranya untuk menyerang Ukraina, sebagaimana dilansir Aljazeera.
Ukraina
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan Putin telah "meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina" dan kota-kota damai "di bawah serangan".
“Ini adalah perang agresi. Ukraina akan mempertahankan diri dan akan menang. Dunia dapat dan harus menghentikan Putin. Waktunya untuk bertindak sekarang," cuitnya.
Amerika Serikat
Presiden Joe Biden telah mengutuk Rusia atas "serangan yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan" di Ukraina sambil berjanji bahwa negaranya dan sekutunya "akan meminta pertanggungjawaban Rusia".
“Presiden Putin telah memilih perang yang direncanakan yang akan membawa korban jiwa dan penderitaan manusia yang sangat besar. Rusia sendiri yang bertanggung jawab atas kematian dan kehancuran yang ditimbulkan oleh serangan ini, dan Amerika Serikat serta sekutu dan mitranya akan merespons dengan cara yang bersatu dan tegas. Dunia akan meminta pertanggungjawaban Rusia,” katanya.
Jerman
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengutuk serangan Rusia ke Ukraina sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional” yang “tidak dapat dibenarkan oleh apapun”.
PBB
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk tindakan Rusia, mengatakan kepada Putin untuk “membawa pasukan Anda kembali ke Rusia”.
“Atas nama kemanusiaan, jangan biarkan perang dimulai di Eropa yang bisa menjadi perang terburuk sejak awal abad dengan konsekuensi tidak hanya menghancurkan Ukraina, tidak hanya tragis bagi Federasi Rusia tetapi dengan dampak yang bahkan tidak dapat diramalkan. ”
Britania Raya
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan dia terkejut dengan peristiwa mengerikan di Ukraina dan telah berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk membahas langkah selanjutnya.
"Presiden Putin telah memilih jalan pertumpahan darah dan kehancuran dengan meluncurkan serangan tak beralasan ini ke Ukraina," cuit Johnson.
Uni Eropa
Blok itu akan meminta pertanggungjawaban Moskow atas serangan "tidak dapat dibenarkan" di Ukraina, kata kepala Komisi Eksekutif UE, Ursula von der Leyen.
“Di saat-saat gelap ini, pikiran kami bersama Ukraina dan para wanita, pria, dan anak-anak yang tidak bersalah saat mereka menghadapi serangan tak beralasan ini dan ketakutan akan hidup mereka,” katanya di Twitter.
Dalam sebuah pernyataan, UE mengatakan para pemimpinnya akan membahas paket sanksi lebih lanjut terhadap Rusia pada pertemuan darurat di kemudian hari.
“Langkah-langkah pembatasan lebih lanjut ini … akan memberikan konsekuensi besar dan parah pada Rusia atas tindakannya,” tambahnya
Republik Ceko
Menteri Luar Negeri Jan Lipavsky mengatakan serangan Rusia ke Ukraina adalah "tindakan agresi barbar" dan bahwa negaranya akan merespons bersama dengan sekutunya,
“Keputusan Kremlin untuk meluncurkan serangan yang benar-benar tidak beralasan tidak dapat diterima dan bertentangan dengan hukum internasional,” tulisnya di Twitter.
Serangan Udara
Konflik antara Rusia dan Ukraina memanas, hingga Presiden Ukraina nyatakan darurat militer.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer di wilayah Donbas, Ukraina timur.
Sementara, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengklaim Putin belum menjawab undangannya untuk mengadakan pembicaraan.
Di sisi lain, kekuatan Barat, Joe Biden mengecam serangan yang disebutnya tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan di Ukraina.
Biden berjanji dunia akan meminta pertanggungjawaban Rusia.
Serpihan dan puing rudal Rusia berserakan di sejumlah kota di Ukraina setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan perang. (Twitter/OSINT UKRAINE @OSINT_Ukraine)
Berikut ini Tribunnews rangkum pembaruan konflik Rusia vs Ukraina dari berbagai sumber.
Dilansir Al Jazeera, pasukan Rusia dilaporkan menyerang Ukraina dari Belarus dan Moskow.
Dengan dukungan Belarus pasukan Moskow bergerak pukul 05.00 waktu setempat, kata Dinas Penjaga Perbatasan Ukraina.
Badan itu mengatakan serangan juga diluncurkan dari Krimea.
Menteri Pertahanna Ukraina mengatakan bahwa unit Ukraina, pusat kendali militer dan lapangan terbang di timur negara itu berada di bawah serangan intensif Rusia.
Zelenskyy menyebut Rusia menyerang insfrastruktur militer Ukraina dan penjaga perbatasannya.
Dia mendesak warga untuk tidak panik dan bersumpah untuk menang.
Dalam pesan video yang diposting di Facebook, Zelenskyy juga mendeklarasikan darurat militer di seluruh negeri.
Koresponden BBC Kyiv James Waterhouse mengatakan seorang pejabat pemerintah Ukraina telah memberikan indikasi luasnya aksi militer Rusia sejauh ini.
Diwartakan BBC, pejabat itu mengatakan telah terjadi serangan rudal jelajah yang diluncurkan pagi ini di Kyiv, serta pergerakan pasukan di Odessa di selatan negara itu.
Pasukan juga telah melintasi perbatasan di Kharkiv, sekitar 25 mil dari perbatasan Rusia, kata pejabat itu.
Tanda-tanda awal menurut saksi dan pejabat pemerintah adalah bahwa ini adalah sesuatu yang berskala cukup besar, kata Waterhouse.
Ada juga beberapa laporan dari media lokal mengutip Kementerian Dalam Negeri Ukraina yang mengatakan beberapa serangan rudal telah menyerang pusat komando rudal militer Ukraina dan markas militer di Kyiv.
Kementerian pertahanan Rusia membantah menyerang kota-kota Ukraina - mengatakan pihaknya menargetkan infrastruktur militer, pertahanan udara dan angkatan udara dengan "senjata presisi tinggi".
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/cirebon/foto/bank/originals/serangan-rusia-ke-kiev-ukraina.jpg)