Demo Tolak Tambang Telan Korban

Demo Warga Tolak Tambang PT Trio Kencana Telan Korban, Seorang Pedemo Tewas, Polda Sulteng Selidiki

Unjuk rasa warga menolak pertambangan PT Trio Kencana di Kabupaten Parigi Moutong Sabtu (12/2/2022) malam berakhir ricuh, seorang pendemo tewas

Editor: Machmud Mubarok
Tangkapan Layar Video/Twitter/R35N4T@B_TRACK305
Unjuk rasa warga tiga kecamatan, yaitu Kasimbar, Tinombo selatan dan Toribul Kabupaten Parigi Moutong, menolak pertambangan PT Trio Kencana di Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah, Sabtu (12/2/2022) malam, menelan korban. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Moh Salam

TRIBUNCIREBON.COM, PARIMO - Unjuk rasa warga tiga kecamatan, yaitu Kasimbar, Tinombo selatan dan Toribul Kabupaten Parigi Moutong, menolak pertambangan PT Trio Kencana di Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah, Sabtu (12/2/2022) malam, menelan korban.

Informasi dihimpun TribunPalu.com Minggu (13/2/2022), seorang pendemo tewas dalam peristiwa itu.

Diketahui korban bernama Aldi warga Desa Tada Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah.

Aldi meninggal dunia diduga akibat tertembak di bagian dada.

Baca juga: Rebutan Lahan Keamanan Tambang Pasir, Anggota 2 Ormas di Garut Bentrok, 2 Orang Kena Sabetan Sajam

Baca juga: Pendemo Tambang Berpakaian Hitam Bawa Sesajen Untuk Bupati Karawang, Ini Alasannya

Hingga saat ini belum ada keterangan Resmi dari Polisi baik dari Polres Parimo maupun Polda Sulteng terkait adanya korban meninggal dunia akibat aksi unjuk rasa tersebut.

Sebelumnya unjuk rasa oleh masyarakat yang menolak keberadaan pertambangan milik PT Trio Kencana di Kasimbar berakhir rusuh, Sabtu (12/2/2022) malam.

Informasi dihimpun TribunPalu.com Minggu (13/2/2022), massa aksi dibubarkan secara paksa oleh aparat kepolisian.

Diketahui aksi tersebut sudah ketiga kalinya.

 Masyarakat terpaksa dibubarkan secara paksa disebabkan massa menutup jalan trans penghubung antara Parigi Moutong ke Provinsi Gorontalo.

Penutupan jalan tersebut mulai Sabtu siang hingga malam hari.

Hingga Sabtu (12/2/2022) malam, Kepolisian Resort (Polres) Parigi Moutong membubarkan massa aksi dengan menggunakan water canon.

Selain itu polisi juga menggunakan gas air mata untuk membubarkan masyarakat.

Namun dari pihak masyarakat juga memberikan perlawanan kepada polisi dengan melempari menggunakan batu.

Sekitar pukul 01.00 Dini hari, polisi baru bisa menguasai massa aksi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved