Penyebab Kematian Si Abah Macan Tutul Penguasa Gunung Sawal Terungkap, Begini Kata BKSDA Ciamis

Si Abah menurut Andi diperkirakan mati akhir bulan Desember 2021, dan mengalami pembusukan bulan Januari saat musim hujan dan tidak ada yang mengetahuinya sampai ditemukan sudah jadi kerangka Jumat (4/2).

Karena usia sudah tua (14 tahun), sebagai penguasa hutan Gunung Sawal level A akhirnya tidak punya kekuatan lagi untuk berburu. Taring pencengramnya sudah lumpuh.

Dengan matinya Si Abah menurut Andi, sekarang tinggal 10 ekor macan tutul dewasa penghuni Gunung Sawal. “Dan yang belum terindentivikasi adalah macan tutul muda,” kataya.

Si Abah sebagai penguasa Gunung Sawal punya daerah jelajah yang luas, sekitar 5.400 hektare.

Setelah Si Abah mati, telah terjadi pengalihan kekuasaan di habitat Gunung Sawal.

“Sewaktu Si Abah masih hidup sering terjadi konflik dengan warga akibat adanya macan turun ke pemukiman karena tidak berani berhadapan dengan Si Abah. Tetapi beberapa bulan terakhir, kondisi jadi sepi, nyaris tidak ada mavan yang turun ke pemukiman di sekitar Gunung Sawal,” ujar Andi.

Si Abah merupakan legend Gunung Sawal sempat dua kali ditangkap warga marena keluyuran ke pemukiman dan dua kali pula dilepas liarkan kembali ke Gunung Sawal. Akhirnya si Abah, berpulang di habitatnya sendiri di Gunung Sawal  (andri m dani)